TEMPO.CO, Manchester - Belakangan ini pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo digembar-gemborkan akan kembali ke klub lamanya, Manchester United. Terkait dengan laporan itu, mantan rekan setim Ronaldo di MU, Patrice Evra, turut mengomentari pemain internasional Portugal tersebut.
Menurut bek internasional Prancis itu, Ronaldo merasa tidak dihargai atas jerih payah yang dia lakukan bersama Los Blancos. Ronaldo mungkin merasa iri melihat pesaing utamanya Lionel Messi baru memperpanjang kontrak dengan Barcelona sampai 2018.
Dan tentu saja itu termasuk meningkatnya gaji Messi, yang dipercayai mencapai 16 juta euro atau Rp 203,32 miliar per tahun. Nilai itu tentu di atas gaji Ronaldo saat ini, yakni 11 juta euro atau sekitar Rp 140,75 miliar per tahun sampai 2015.
"Dia telah melakukan beberapa hal luar biasa untuk Real Madrid. Dia memecahkan semua rekor. Tapi mereka tidak menunjukkan penghargaan kepadanya yang layak dia dapatkan," kata Evra.
Selain itu Evra juga mengomentari mengenai kabar bahwa Ronaldo seperti tidak mendapatkan dukungan dari pada dewan klub dan suporter Madrid untuk mendapatkan penghargaan FIFA Ballon d'Or tahun ini. Menurutnya Ronaldo sedih ketika Florentino Perez tidak menghadiri undian Liga Champions pada awal musim ini. Padahal Presiden Barca Sandro Rosell datang untuk menyaksikan pemainnya Andres Iniesta mendapatkan penghargaan sebagai Pemain Terbaik Eropa.
"Saya telah berhubungan dengan dia berkali-kali. Dia masih mencintai MU dan merindukan MU. Ketika Ronny berada di sini, dia mendapatkan cinta dari semua pemain, manajer, dan para suporter. Dia adalah pemenang. Tetapi dia suka orang yang menyukai dia. Dia rindu MU karena di sini adalah rumah dia. Jika ingin memenangkan Golden Ball (Ballon d'Or), dia harus kembali ke MU," tutur Evra.
Evra juga menambahkan Ronaldo berharap bisa kembali ke rumahnya, yakni MU. Tetapi tentu saja bukan hal mudah untuk membawa Ronaldo keluar dari Santiago Bernabeu. Madrid akan melepas dia jika ada yang berani membayar 122 juta pound sterling untuk aset berharganya itu, atau sekitar Rp 1,91 triliun.
