Pesepakbola Queen's Park Rangers Jamie Mackie (kiri) memperebutkan bola dengan pesepakbola Manchester United Michael Carrick dalam pertandingan Liga Inggris di London, Sabtu (23/2). REUTERS/Stefan Wermuth
TEMPO.CO, Manchester - Pemain gelandang Manchester United, Michael Carrick, mengaku sangat tersanjung bahwa dirinya disamakan dengan Paul Scholes. Hampir tujuh musim lamanya suporter MU tak mengelu-elukan nama Carrick, namun kini mantan pemain Tottenham Hotspur itu sudah berada di hati para fans MU.
Dalam pertandingan melawan Queens Park Rangers di Stadion Loftus Road, pada 23 Februari 2013, para pendukung Setan Merah menyanyikan lagu khusus untuk Carrick. Mereka bahkan menyamakan Carrick dengan Scholes.
“Scholesy--sapaan Scholes--adalah legenda. Saya tidak tahu apakah lagu itu hanya basa-basi atau tidak. Namun itu adalah lagu yang bagus, dan saya akan menerimanya dengan senang hati,” kata Carrick.
Carrick menjadi pemain kunci MU di musim ini. Carrick baru absen sekali dalam 27 pertandingan yang sudah bergulir di Liga Primer Inggris musim ini. Carrick juga menjadi salah satu pengumpan terbaik di MU. Ia sudah melepaskan 1974 umpan, dan 1727 tepat sasaran. Akurasi umpannya mencapai 87,5 persen.
Ketika Scholes memutuskan pensiun di akhir musim 2010/2011, Carrick ditugaskan untuk menggantikan peran pemain jebolan akademi MU itu. Selama ini Carrick memang berada di bawah bayang-bayang Scholes. Padahal Carrick menjadi pemain yang selalu mengawali alur serangan, dan menjadi tembok pertama di depan empat bek MU. Namun kembalinya Scholes pada Januari 2012 lalu tak memudarkan sinar Carrick.
Performa Carrick mungkin tidak terlalu menonjol jika dibandingkan David De Gea, Robin van Persie, atau Wayne Rooney di musim ini. Namun Carrick membuktikan diri bahwa dia tetap setia berseragam MU. Carrick dikabarkan mau memperpanjang kontraknya hingga 2015.
“Selalu menyenangkan untuk dibandingkan dengan pemain seperti Scholes,” ujar pemain 31 tahun itu. “Hal ini menunjukkan rasa hormat ada di dalam skuat. Kami semua memiliki kualitas yang berbeda, dan kami semua ingin saling membantu sama lain untuk sukses.”
