TEMPO.CO, Milan - Pelatih Internazionale Milan, Andrea Stramaccioni, menolak untuk membicarakan masa depannya. Kegagalan Inter melaju ke final Coppa Italia membuat Inter terancam tanpa prestasi di musim 2012/2013 ini.
Inter harus berjuang keras di Liga Italia Seri A untuk merebut tiket ke kompetisi Eropa. Hingga pekan ke-32, La Beneamata hanya mampu mengumpulkan 50 poin, hasil dari 15 menang, lima kali imbang, dan 12 kali kalah. Peluang Inter untuk merebut Scudetto jelas sudah tertutup. Pasalnya, mereka terpaut 24 poin dari Juventus.
Kini Inter tertahan di posisi ketujuh, terpaut sembilan poin dengan AC Milan yang duduk di peringkat ketiga. Meski Inter masih berpeluang untuk menembus posisi tiga besar, tampaknya hal tersebut menjadi misi yang sulit. Target paling realistis adalah meraih tiket Liga Europa. Inter hanya terpaut satu angka dengan Roma yang duduk di zona terluar Liga Europa.
Peluang Inter untuk berbicara banyak di Liga Europa musim ini sudah sirna. Perjuangan Inter dari babak kualifikasi ketiga Liga Europa dihentikan oleh wakil Inggris, Tottenham Hotspur, di babak 16 besar.
Inter sebenarnya memiliki kesempatan untuk merebut trofi di ajang Coppa Italia. Namun, ambisi Inter untuk melaju ke partai final harus pupus karena kalah 3-2 dari AS Roma, Kamis, 18 April 2013, dinihari tadi. Inter disingkirkan Roma dengan agregat 5-3.
Rentetan kegagalan Inter di musim ini membuat posisi Stramaccioni kian tersudut. Meski Stramaccioni masih mendapat dukungan dari Massimo Moratti, hal tersebut tak menjamin bahwa pemilik Inter itu tak akan memberikan surat PHK kepadanya.
“Saya tidak ingin membicarakan tentang diri saya,” kata Stramaccioni setelah timnya disingkirkan Roma. “Saya hanya ingin membahas tentang pemain. Ini adalah periode yang agak sulit.”
