Wakil Presiden tim AC Milan Adriano Galliani memeluk Filippo Inzaghi dalam laga terakhirnya di Liga Seri A melawan Novara di stadion San Siro, Milan, Itali, 13-5, 2012. (AP Photo/Luca Bruno)
TEMPO.CO, Milan- Adriani Galliani, wakil presiden AC Milan, memanaskan suasana jelang laga timnya melawan Juventus. "Skuad kami tidak rendah diri di depan Juventus. Jika itu terjadi, Milan akan mengawali laga dengan buruk," ujarnya.
Dua raksasa akan bertemu di Turin, Minggu 21 April 2013. Bianconeri, julukan Juventus, memimpin klasemen sementara dengan 74 poin. Milan di urutan ketiga dengan selisih 15 angka. Perbedaan angka yang sedemikian jauh membuat kedua klub seolah dipisahkan oleh status yang bertolak belakang.
"Saya ingin menggaris-bawahi bahwa selisi 15 poin terjadi setelah sejak pekan kedelapan. Itu artinya, setelah 24 laga, kami relatif mampu mengoleksi jumlah angka yang sama dengan Juventus," ujar Galliani kepada La Gazzetta dello Sport.
Jadi, masih menurut Galliani, tidak ada lasan bagi Milan untuk merasa rendah diri di hadapan Juventus. Milan dan Juve berada di par yang sama selama tiga perempat musim. Ia juga mengatakan tidak ada gap kualitas antara Milan dan Juventus.
Galliani juga mengatakan jika musim depan Milan dan Juventus mengawali musim dengan kualitas skuad yang sama, tidak akan ada lagi selisih 15 poin sejak setelah pekan kedelapan. Galliani yakin musim depan akan terjadi persaingan menarik antara Milan dengan Juventus.
Galliani juga menjelaskan mengapa Milan tampil buruk di awal musim, dan harus mengakhiri musim di belakang Juventus. Ia memperlihatkan statistik pertandingan, yang memperlihatkan bahwa Milan sedang mengalami penurunan setelah lima tahun mengoleksi banyak poin dibanding siapa pun.
"Besok, Juventus akan berusaha memenangkan laga. Kami juga ingin menang. Harus diingat, dalam dua musim terkahir Milan harus berjuang ekstra keras di akhir musim, dan kami bisa melewatinya. Bagi Juventus, hasil apa pun yang diperoleh pada laga ini, tidak akan mempengaruhi posisinya," ujar Galliani.
Menurut Galliani, musim 2012/2013 adalah bencana bagi Milan dan pelatih Max Allegri. I Rossoneri gagal mempertahankan standar permainannya.
