Roberto Mancini mencium piala, setelah Manchester City menjuarai Liga Primer inggris 2011-2012, dengan mengalahkan QPR 3-2 dalam pertandingan yang sangat menegangkan di Manchester, pada 13 Mei 2012. REUTERS/Darren Staples
TEMPO.CO, Reading - Manchester City justru tampil dominan setelah ditinggal Mancini saat mengalahkan tim yang telah dipastikan terdegradasi, Reading, dengan skor 0-2, Rabu dinihari tadi. Selama 90 menit, City mengumbar 30 tembakan ke gawang Reading dan 11 di antaranya mengenai sasaran. Kemenangan City di bawah asuhan manajer interim Brian Kidd itu memastikan The Citizen berakhir di peringkat kedua kendati musim Liga Primer Inggris belum berakhir.
Malam itu The Citizen tandang ke Madjeski Stadium. Namun menonton di stadion lawan tidak menghentikan niat beberapa fans City untuk menampilkan penghargaan kepada Mancini yang baru dipecat sehari sebelumnya. Beberapa spanduk bertuliskan "Forza Mancini" dan "Grazie Mancini" bekibar sembari diselingi suara suporter yang menyanyikan namanya berulang-ulang.
"Aku harus jujur, apa yang telah terjadi dalam 48 jam terakhir semuanya sebagai kejutan bagi staf," kata Kidd kepada Independent, Rabu, 14 Mei 2013. "Ini bukan tentang saya. Saya baru saja datang dan diminta membawa tim untuk dua pertandingan. Saya seorang pemuda Manchester dan bagaimana saya bisa mengatakan tidak?"
Selain ketiadaan Mancini di bench City, asisten pelatih Davidd Platt juga tak tampak. Platt yang pernah bermain bersama Mancini di Sampdoria itu dikabarkan menolak undangan City untuk mengurusi tim dan tidak menyerahkan line-up pemain. Rumor kemudian mengencang kalau beberapa staf pelatih di era Mancini akan mengikuti jejak bosnya tersebut untuk keluar atau dikeluarkan dari City.
Malam itu Kidd sendirian mengurusi pemainnya untuk mengalahkan Reading. Satu gol dari Sergio Aguero pada menit ke-40 dan satu lagi dari Edin Dzeko 44 menit kemudian memastikan City mantap berada di peringkat dua klasemen dengan raihan 78 poin. Selisih 6 poin dari Chelsea di peringkat ke-3. "Semua kredit untuk para pemain," kata Kidd lagi. "Mereka telah berusaha bangkit akibat kekalahan di Wembley lalu dan akan menjadi parodi jika kita tidak mengakhiri kompetisi di tempat kedua."
