TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia melayangkan somasi terhadap Apung Widadi, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch. Penyebabnya adalah status yang dilayangkan Apung di laman Facebooknya.
"Kasihan ya timnas U-19, pendapatan dari hak siar SCTV senilai 16 M diputar LNM untuk membiayai Persebaya palsu," tulis pentolan kelompok Save Our Soccer itu. LNM diduga merujuk pada Wakil Ketua PSSI, La Nyalla Mattalitti.
"Ini sudah tergolong tuduhan dan kami meminta Apung untuk membuktikannya," kata Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, di kantor PSSI, Jakarta, Senin, 10 Februari 2014. Induk organisasi sepak bola Indonesia itu, dia melanjutkan, tidak akan tinggal diam lantaran tulisan Apung menyinggung tim nasional di bawah usia 19 tahun. "Timnas U-19 merupakan produk dari Badan Tim Nasional yang secara organisasi merupakan bagian dari PSSI."
Saat ini timnas U-19, juara Asia Tenggara dan peserta Piala Asia U-19, menjalani rangkaian uji coba yang bertajuk Tur Nusantara. Lebih dari 13 pertandingan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
"Soal penggelapan dana itu mengada-ada," kata Aristo. Tanpa menyebut jumlah, dia mengatakan nilai kontraknya juga bukan Rp 16 miliar. "Ini tuduhan serius bisa menimbulkan persepsi salah di masyarakat."
PSSI, lanjut Aristo, menunggu jawaban Apung ihwal somasi yang sudah dilayangkan. "Kami tunggu 2 x 24 jam untuk membuktikan tuduhannya dan kami sedang mengirimkan surat resmi somasi," katanya.
Sepanjang dua hari ini, PSSI menyatakan belum akan mengambil langkah hukum. Namun jika merujuk pada aturan, Apung bisa terjerat Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik tentang larangan menyebarkan kata-kata yang mengandung unsur penghinaan atau pencemaran nama baik. "Kami kasih kesempatan kepada Apung untuk membuktikannya," kata Aristo.
