Pemain Persija sedang berlatih. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Dejan Antonic, kecewa atas hasil imbang 2-2 laga skuadnya melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 17 Februari 2014. Ia mengklaim telah dirugikan wasit yang menghadiahkan tendangan penalti kepada Persija.
"Pertandingan cukup bagus. PBR main bagus sekali. Tapi wasit membantu Persija,"ujar Dejan seusai lag di Stadion Si Jalak, Senin 17 Februari 2014. Seperti diketahui, wasit menghadiahi Persija tendangan penalti menyusul terjatuhnya striker Rahmad Afandi setelah berduel dengan bek PBR Wildansyah di dalam kotak terlarang pada menit ke-71.
Hukuman tersebut, kata Dejan, sempat menjatuhkan mental anak-anak asuhannya. Padahal saat pemain Persija menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti sendiri, wasit cuma diam. "Wildan bersih. Saya nggak mengerti kenapa cuma wasit yang lihat pelanggaran itu. Kami kecewa. Kami merasa mencuri," kata dia.
Di luar soal wasit, Dejan mengapresiasi kerja keras Bambang 'Bepe' Pamungkas dan kawan-kawan. "Memang kami yang sudah main lima pertandingan kurang fresh dibanding Persija yang baru tiga kali main. Tapi pemain kami sudah kerja keras untuk Bandung. Kami harusnya bisa menang," kata dia.
Sempat unggul lebih dulu dua gol, Pelita Bandung Raya (PBR) akhirnya ditahan Persija Jakarta 2-2. Dua gol The Boys Are Back diborong Bepe pada menit ke-39 dan menit ke-66. Dua gol balasan Macan Kemayoran dilesakkan tendangan penalti striker Ivan Bosnyak pada menit ke-71 dan menit ke-82.(baca: Pelita Bandung Raya Ditahan Persija Jakarta)
Pelatih Persija Benny Dolo justru bersyukur timnya berhasil mencuri poin satu di kandang lawan. "Memang di babak pertama kami terlalu memberi kebebasan kepada lawan. Tapi di babak kedua kami bisa membalas. Soal keputusan penalti dari wasit saya enggak mau komentar," ujar eks pelatih tim nasional ini.
