Pemain Real Karim Benzema, saat melepaskan tendangan ke gawang Schalke yang dijaga kiper Ralf Faehrmann pada pertandingan Liga Champions di Veltins Arena, Gelsenkirchen, Jerman (26/2). (AP Photo/Martin Meissner)
TEMPO.CO, Madrid – Striker Real Madrid, Karim Benzema, telah bergabung dengan timnas Prancis untuk laga persahabatan melawan Belanda yang akan digelar di Saint-Denis, Rabu (5/2). Ini merupakan bagian dari persiapan Le Bleus menjelang berlaga di Piala Dunia 2014 di Brasil Juni mendatang.
Benzema tengah menjalani momen terbaiknya bersama Madrid musim ini dengan membukukan total 21 gol di seluruh kompetisi. Katajamannya membantu Los Blancos bertahan dalam persaingan memperebutkan ketiga gelar musim ini, termasuk UEFA Champions League (UCL) alias Liga Champions.
Ini merupakan gelar paling bergengsi pada level klub sehingga tak salah jika Benzema mengaku bingung saat diminta untuk memilih antara Liga Champions dan Piala Dunia.
"Saya tak bisa memilih di antara kedua gelar itu karena keduanya sangat penting. Klub dan timnas adalah dua hal yang sangat berbeda. Di klub kita berlatih setiap hari dan di timnas kita tak melakukan itu," katanya.
Benzema menambahkan bahwa ia memiliki peluang untuk merebut kedua gelar tersebut sekaligus sehingga ia menolak menyebut gelar mana yang lebih penting antara Liga Champions dan Piala Dunia.
Meski begitu, Benzema mengaku bahwa memenangi Piala Dunia merupakan kesempatan yang sangat langka. "Setiap pemain memimpikan bermain di Piala Dunia dan memenanginya. Kita harus berada pada performa terbaik saat Piala Dunia tiba,” ujarnya.
Benzema kemudian melontarkan pujian kepada pelatihnya di Madrid, Carlo Ancelotti, dan asistennya, Zinedine Zidane, serta pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps.
"Ancelotti telah mengubah permainan saya, tapi penting untuk menyuntikkan keyakinan kepada seorang striker saat ia tak mencetak gol, saat ia tak bermain baik atau saat ia dicemooh para fans. Hal yang sama berlaku bagi Deschamps dan Zidane," katanya.
Benzema kemudian menyoroti hubungannya dengan Zidane. "Ia selalu bersama saya, saya merasa ia menginginkan saya sukses, bersama klub dan timnas. Kami sering mengobrol seusai latihan dan melatih hal-hal yang spesifik bagi para striker," katanya.
