Alex Ferguson menjadi satu-satunya pelatih bagi Ryan Giggs selama di Manchester United. Tentu Giggs hapal dengan semua gaya kepelatihan pria Skotlandia itu. Sayangnya Giggs belum memiliki pengalaman melatih sebuah klub sepakbola. AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO.CO, Manchester - Selain Robin Van Persie yang memborong tiga gol kemenangan 3-0 Manchester United melawan Olympiakos, bintang lapangan Manchester United (MU) dinihari tadi, Kamis, 20 Maret 2014, adalah pria berusia 40 tahun, Ryan Giggs. Dia adalah pemain tertua MU yang masih aktif di lapangan dan kini merangkap menjadi salah satu asisten pelatih dari David Moyes.
"Sungguh luar biasa melihat jumlah pertandingan yang dimainkannya di Liga Champions. Ia adalah pemain yang fantastis. Dia membuat umpan yang membuahkan dua gol. Dia adalah jenderal sepak bola. Dia adalah sebuah keajaiban," kata Moyes seusai pertandingan kedua babak 16 besar Liga Champions itu di Stadion Old Trafford, Manchester, dinihari tadi.
"Ryan tidak akan terus-terusan bermain. Jadi, kami perlu mencari 'Ryan Giggs' yang baru. Tapi, kami butuh kematangan pengalamannya malam ini," ujar Moyes soal bintang sepak bola asal Wales tersebut.
Giggs sudah tidak tampil sebagai pemain starter sejak 28 Januari 2014. Dinihari tadi, gelandang serang yang terkenal dengan kecepatannya bergerak dari sayap ini tampak menikmati permainannya ketika Moyes menurunkannya sejak awal pertandingan. Umpan matangnya membuat penyerang kawakan MU, Wayne Rooney, bisa menanduk bola dengan keras dan akurat. Sayang, bola dari sundulan Rooney masih membentur mistar gawang Olympiakos pada menit ke-18.
Isu muncul setelah MU semakin terpuruk di Liga Primer Inggris karena kalah telak 0-3 dari Liverpool di Old Trafford. Karena sudah lama Giggs tak tampak di bangku cadangan sebagai pemain maupun asisten pelatih, muncul rumor bahwa Giggs sudah tak akur dengan Moyes. Giggs disebut mengkritik metode latihan Moyes yang dinilainya negatif.
Lolosnya MU ke babak perempat final Liga Champions dengan keunggulan rata-rata 3-2 melawan Olympiakos membuat Giggs berpeluang besar untuk merasakan trofi kejuaraan tertinggi antarklub Eropa bersama MU ketiga kali setelah musim 1998-1999 dan 2007-2008.