Gubernur DKI Jakarta nonaktif sekaligus presiden RI terpilih 2014-2019 Joko Widodo bersama Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balaikota Jakarta, 23 Juli 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO,Incheon - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut presiden terpilih Joko Widodo sebagai Sukarno kedua. Alasannya, Jokowi adalah Presiden Indonesia saat Asian Games ke-18 diadakan di Jakarta. Asian Games pada 1962 digelar di Indonesia semasa pemerintahan Presiden Sukarno. Pada 2018, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia ini ketika Jokowi masih menjabat presiden.
"Saya bilang ke Pak Jokowi, 'Enggak ada lagi sejarah bisa terulang, lho, Pak,'" ujar Basuki setelah mengikuti Pertemuan Umum Dewan Olimpiade Asia di Premier Hall Songdo Convensia, Incheon, Korea Selatan, Sabtu, 20 September 2014. Salah satu hasil pertemuan itu adalah peentapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Jakarta akan menjadi kota penyelenggara dengan dibantu Kota Palembang dan Provinsi Jawa Barat. (Baca:Korsel Tawarkan DKI Buat MasterplanTanggul Raksasa)
Ahok mengatakan telah berbicara dengan Jokowi soal persiapan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Menurut dia, penunjukan ini didukung Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Kalau Pak Jokowi tidak setuju, mana berani saya ke sini?" kata Ahok soal kehadirannya dalam rapat Dewan Olimpiade Asia itu.
Dalam rapat itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo mempresentasikan kesiapan Indonesia dengan didampingi Ahok dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Peserta pertemuan kemudian setuju dengan tawaran menyelenggarakan Asian Games 2018 di Indonesia. (Baca:Ahok Belajar Pertanian di Lahan Reklamasi Korsel)
Pertemuan Dewan Olimpiade Asia ke-33 ini diadakan di sela-sela penyelenggaraan Asian Games ke-17 di Incheon yang berlangsung mulai 19 September hingga 4 Oktober 2014.
