TEMPO.CO,Jakarta - Biarpun sudah pensiun sejak Mei tahun lalu, Sir Alex Ferguson, 72 tahun, bekas Manajer Manchester United, tetap setia datang ke Old Trafford untuk menonton klub yang pernah diasuhnya itu bertanding. Status Alex--kini menjadi salah seorang direktur di klub itu--pun sudah berubah menjadi fan setia. Duduknya juga di tribun.
Itu sebabnya dia pun kesal bila klub kesayangannya tersebut kalah. Terlebih kalau kalah oleh Liverpool dan Manchester City. “Saya tidak terima Manchester United kalah oleh mereka. Sebab, mereka, terutama Liverpool, adalah pesaing terberat kami,” katanya dalam sebuah wawancara khusus dengan MUTV yang diberi judul “Sir Alex: Life After Management”.(Baca: Hari-hari Sir Alex Ferguson Setelah Melepas MU)
Musim lalu, pada 16 Maret 2014, United bertekuk lutut kepada Liverpool di kandangnya sendiri, Old Trafford. Skornya pun menyedihkan. Setan Merah harus menerima tiga gol tanpa mampu membalasnya.
Bagi Sir Alex, kekalahan inilah yang menjadi sumber derita yang luar biasa. Sudah hatinya sedih terkoyak-koyak, bahkan hancur berkeping-keping, dia masih harus menutupinya dengan memasang wajahnya yang klasik: tanpa ekspresi. Persis seperti yang diperlihatkannya ketika masih berdinas sebagai manajer.
Padahal, menurut pengakuannya, dia sangat sedih dan marah dan, kalau boleh, ingin rasanya tampil apa adanya. Tapi dia harus menjaga citranya alias jaim. (Baca: Ferguson Optimistis MU Bangkit Bersama Van Gaal)
“Anda harus selalu sadar bahwa kamera tak lepas menyorot ke arah Anda. Mereka tak ingin kehilangan sedikit pun momen yang saya alami selama pertandingan berlangsung,” katanya.
Namun serta-merta dia ogah jaim lagi ketika Setan Merah mencetak gol. “Saya selalu merayakan gol, termasuk sekarang sebagai direktur.” Di televisi pun dia tampil dengan gayanya yang khas, seperti anak kecil mendapat permen.
Mungkin itu juga sebabnya dia memberikan dukungan untuk Louis van Gaal--pengganti David Moyes--untuk meraih kesuksesan yang pernah dia capai. “Meski untuk itu Louis masih harus menunggu.” (Baca: MU Kelewat Boros, Fergie: Tak Masalah)
Pertanda buruk bukan hanya untuk para pendukung Setan Merah, tapi juga buatnya. Akibat Setan Merah masih belum sepenuhnya kembali perkasa alias masih labil, dia masih harus tetap jaim.