TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Wayne Rooney yang cemerlang dalam dua pertandingan membela Inggris, membuat Manajer Manchester United, Louis van Gaal, kagum. “Dia sangat luar biasa. Di usianya yang masih muda, dia sudah mendapatkan 100 caps,” katanya.

Rooney memang luar biasa. Dalam dua pertandingan itu, yakni melawan Slovenia dan Skotlandia, dia mencetak tiga gol. Tidak hanya itu, dia pun dianggap mampu memimpin rekan-rekannya di lapangan. “Kini saatnya dia mencetak gol untuk Manchester United. Itu sangat penting,” kata Van Gaal.

MU akan bertandang ke markas Arsenal, Emirates Stadium, dalam lanjutan Liga Primer Inggris malam ini, 22 November 2014.

Saat ini Wayne Rooney telah mencetak 10 gol ke gawang Arsenal. Dua di antaranya ketika masih berseragam Everton. Andai dia mencetak satu gol saja, dia berhasil menggusur Robbie Fowler—yang juga punya 10 gol—sebagai pencetak gol terbanyak ke gawang Arsenal.

Louis van Gaal memang harus menantang Rooney untuk menularkan permainan di timnas ke klubnya. Peran Rooney memang dibutuhkan untuk membangkitkan semangat tim, yang kini kehilangan banyak pemain akibat cedera.

Jeda untuk laga internasional memberi oleh-oleh yang buruk bagi Van Gaal. Pasukannya terluka. Total, 12 pemainnya cedera. Namun dua pemainnya, yakni Angel Di Maria dan David de Gea, akhirnya tetap bisa diturunkan.

Meski begitu, tetap saja pasukannya tidak komplet. Terutama di barisan belakang. Lebih gawat lagi menyusul cedera yang dialami Daley Blind plus Marcos Rojo. Lini belakang yang dalam musim ini menjadi titik lemah MU akan semakin menganga.

Walhasil, Van Gaal pun tak punya banyak pilihan, kecuali melirik beberapa pemain yang tersisa. Chris Smalling, yang baru saja bebas dari hukuman, dipastikan akan menjadi palang pintu tim ini. Ada kemungkinan dia akan dipasangkan dengan bek muda Paddy McNair di depan De Gea.

Sedangkan di kiri-kanannya, pilihan yang tersedia hanya Tyler Blackett di sisi kiri untuk menggantikan Luke Shaw dan Antonio Valencia guna menambal absennya Rafael da Silva, yang juga masih tak bisa diturunkan.

Selanjutnya: Pemain Arsenal lebih komplet
<!--more-->
Itu pilihan riskan buat MU, tentu saja. Masalahnya, berbeda dengan United, kubu Arsenal justru lebih banyak menghadirkan kabar baik. Mikel Arteta, sang kapten, sudah mulai pulih dan berlatih bersama teman-temannya.

Hal yang lebih menyenangkan lagi adalah hadirnya Olivier Giroud. Pemain Prancis yang mengalami cedera saat bertanding melawan Everton itu diyakini akan segera bermain. Meski ada kemungkinan Giroud akan diturunkan sebagai pemain pengganti, Wenger akan memasangnya untuk menambah daya gedor di samping Danny Welbeck dan Alexis Sanchez.

Tak pelak, kondisi yang timpang ini menguntungkan bagi Arsenal. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri. Bagi Wenger, pertandingan ini dapat dijadikan sebagai momentum titik balik setelah dalam beberapa pertandingan sebelumnya mereka mengalami kegagalan.

Sebelum jeda internasional, Arsenal harus menelan pil pahit. Di Liga Champions, mereka hanya bermain imbang 3-3 dengan Anderlecht. Padahal sebelumnya mereka sudah unggul tiga gol. Tak diduga, mereka malah disusul dengan tiga gol tambahan.

Lebih apes lagi, dalam pertandingan berikutnya, di Liga Inggris, mereka kalah oleh Swansea. Persis seperti pertandingan sebelumnya, mereka juga lebih dulu unggul. Namun, keadaan berikutnya, mereka malah kebobolan dua gol.

Manchester United tidak lebih baik. Dari tiga pertandingan, mereka hanya menang melawan Crystal Palace. Selebihnya, mereka kalah oleh Manchester City dan bermain imbang dengan Chelsea.

Pertarungan kedua tim kali ini memang berbeda dengan periode beberapa tahun lalu. Saat keduanya demikian perkasa, pada pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, pertandingan di antara keduanya pun kerap menentukan siapa peraih gelar juara Liga Primer.

Kali ini laga kedua tim itu turun kelas, yakni mencari tempat aman untuk menghindari papan tengah. Saat ini Arsenal berada di posisi ke-6 dan MU di posisi ke-7. Mereka sama-sama mencari jalan untuk bisa beringsut naik ke posisi nomor 4. Hasil maksimal yang bisa diraih dua tim itu yang selama ini masih mencari konsistensi dalam penampilannya.

BBC | GUARDIAN | DAILYMAIL | IB

Berita Lain
Lawan Timnas di AFF, Bagaimana Persiapan Vietnam?
Riedl: Ada Kelemahan Timnas yang Tak Bisa Dibenahi
Kata Ganjar Pranowo Soal Sanksi Sepak Bola Gajah
Pelaku Sepak Bola Gajah Dihukum, Siapa Otaknya?