TEMPO.CO , Bandung: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan sebenarnya pemerintah dapat dengan mudah memberantas mafia sepak bola di Indonesia. Caranya, kata Ridwan Kamil, dengan merunut akar permasalahan secara rapi.
“Selama ini kekecewaan masyarakat terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sangat besar. Kita mudah melihat apa masalah sebenarnya,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Bandung, Senin, 11 Mei 2015.
Menurut Ridwan Kamil, beberapa keluhan yang muncul selama ini antara lain pengelola yang tak pernah mengalami regenerasi dan pertandingan yang cenderung tak transparan.
Selain itu, kata Ridwan Kamil, PSSI tak dapat melakukan transparansi yang maksimal terkait anggaran liga di Indonesia. “Dahulu sampai ada LSI (Liga Super Indonesia), dan LPI (Liga Primer Indonesia). Itu membuktikan ada perpecahan,” kata Ridwan Kamil.
Dengan alasan itu Ridwan Kamil menilai sistem pada PSSI tak berjalan dengan baik. Hal tersebut membuat peluang masuknya para mafia sepak bola semakin besar. Ridwan Kamil pun menduga prestasi buruk yang diciptakan PSSI dipengaruhi oleh pengelolaan organisasi. “Kalau itu ternyata penyakitnya, ya sudah pemerintah beresin dari sisi organisasi,” kata Ridwan Kamil.
Saat ini, Ridwan Kamil tengah bimbang untuk ikut berkontribusi dalam tim Transisi PSSI yang akan dibentuk pemerintah untuk mengganti PSSI sementara. Ridwan Kamil mengatakan, jika ikut masuk dalam tim transisi, ia tak akan banyak berkontribusi.
Meski demikian, Ridwan Kamil berkomitmen akan selalu memberi masukan untuk jalannya sistem persepakbolaan dalam negeri.
Senin malam, Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan para pemain Persib Bandung untuk membahas ihwal mafia dalam dunia sepakbola, di Pendopo Wali Kota Bandung. Acara tersebut digelar setelah Ridwan Kamil diminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), bergabung dengan tim transisi.
PERSIANA GALIH
Berita terkait
Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?
8 jam lalu
Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Pegang Surat Tugas dari Golkar untuk Pilgub Jakarta dan Jabar
1 hari lalu
Keputusan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada yang mana akan berbasiskan hasil survei.
Baca SelengkapnyaKata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK
3 hari lalu
Politikus PAN Bima Arya menyebut peluang Pilgub 2024 Jawa Barat masih 50: 50, terlebih Ridwan Kamil belum memastikan akan kembali bertarung di bumi pasundan atau DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024
3 hari lalu
Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan
3 hari lalu
Partai Golkar memberi dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil
3 hari lalu
Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar
Baca SelengkapnyaEko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?
3 hari lalu
Eko Patrio mengakui PAN juga mengusulkan namanya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Sebut 3 Nama untuk Pilkada jabar 2024 Salah Satunya Ridwan Kamil, Ini Jejak Politiknya
4 hari lalu
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut 3 nama berpeluang diusung partainya di Pilkada Jabar 2024, salah satunya Ridwan Kamil. Ini langkah politiknya.
Baca SelengkapnyaGolkar Pastikan Ridwan Kamil Maju Pilgub Jawa Barat Bukan Jakarta?
5 hari lalu
Sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Golkar, Ridwan Kamil sempat menjadi calon orang nomor satu di Jakarta dari partai itu.
Baca SelengkapnyaZita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?
6 hari lalu
PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.
Baca Selengkapnya