Mr 10 Persen, Pria di Balik Terbongkarnya Skandal FIFA

Reporter

Kamis, 28 Mei 2015 14:20 WIB

Foto kombinasi sejumlah pejabat FIFA yang ditangkap karena terkait kasus dugaan korupsi di Swiss, 27 Mei 2015. REUTERS/Staff

TEMPO.CO, Jakarta - Chuck Blazer selalu membawa "sial" menjelang pemilihan presiden induk asosiasi sepak bola dunia (FIFA). Pada 2011, pria berambut keriting dengan jenggot berwarna kelabu itu menyita perhatian karena berani membongkar dugaan suap Mohamed bin Hammam, calon Presiden FIFA kala itu.

Joseph "Sepp" Blatter akhirnya lempeng-lempeng saja meraih kembali kursi Presiden FIFA lantaran Hamman mundur dari pencalonan. Kasus tersebut sekaligus mengantar Hamman ke dalam jerat larangan bergelut di dunia sepak bola."Saya melewati beberapa anggota yang ditawari uang tunai untuk suara mereka dalam pencalonannya. Saya harus katakan ini secara luas dan jelas," kata Blazer saat itu.

Hilang bak ditelan bumi, wajah Blazer kembali menghiasi media massa sejagat dalam dua hari terakhir. Dia dikaitkan dengan penangkapan sembilan pejabat senior FIFA di Hotel Baur au Lac di Zurich, Swiss, Rabu, 27 Mei 2015. Mereka dituduh terlibat dalam penggelapan, pemerasan, serta pencucian uang dalam penawaran hak siar televisi dan pemasarannya serta pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Blazer adalah pendiri sekaligus Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF) 1990-2011. Jabatan itu mengantarkannya ke jajaran anggota Komite Eksekutif FIFA 1997-2013. Selaku pejabat dan pendiri CONCACAF, ia memiliki hak mendapatkan 10 persen dari semua pendapatan serta keuntungan organisasi tersebut. Bahkan rekening pribadinya menjadi tempat penampungan duit perusahaan. Dia pun dijuluki sebagai Mister 10 Persen.

Penghasilan yang wah membuat gaya hidup Blazer bergelimang kemewahan. Dia menyewa tiga unit apartemen mahal, yakni di Miami, New York, dan Bahama. Salah satunya di Trump Tower, gedung pencakar langit di New York, seharga Rp 237 juta per bulan. Apartemen itu menjadi kandang kucing dan burung peliharaannya.

Pria yang dulunya hanya anak muda sederhana yang tinggal di Westchester County, New York, itu mengendarai Hummer H2 seharga Rp 3 miliar dan memiliki pesawat jet pribadi. Sebagai konglomerat, tak sulit bagi Blazer untuk berjalan-jalan bersama tokoh dunia seperti Hillary Clinton, Vladimir Putin, dan Nelson Mandela. Hal itu terlihat dalam pose mereka di blog Blazer.

Kendati demikian, kehidupan yang serbamahal membuat Blazer terjebak utang kartu kredit hingga Rp 382 miliar. Kasus ini kemudian merembet pada dugaan pemerasan, penipuan, konspirasi, pencucian uang, penggelapan pajak, dan kegagalan mengajukan Laporan Bank Asing dan Akun Keuangan (FBAR). Departemen Kehakiman AS menuntutnya hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda Rp 25 miliar.

Terjepit beragam kasus, Blazer terpaksa menuruti keinginan Biro Investigasi Federal (FBI) menjadi "peniup peluit" kasus korupsi di FIFA. Dengan harapan, pengakuan bersalahnya serta keterlibatannya dalam pengusutan kasus korupsi ini bisa mengurangi hukuman yang mengancamnya.

Pada 2012, dia ditugaskan FBI mengatur pertemuan 44 perwakilan FIFA sebelum Olimpiade London. Satu per satu pejabat itu dikirimi e-mail secara langsung oleh Blazer. Berhasil membuat pertemuan, Blazer lantas dibekali gantungan kunci yang berisi mikrofon kecil.

Ia merekam informasi yang disampaikan semua pejabat tersebut, termasuk Presiden FIFA Sepp Blatter. Temuannya kemudian menjadi bukti dalam pengusutan korupsi proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 di Rusia dan Qatar. Sebanyak 13 pejabat FIFA dinyatakan terjerat dalam kasus ini.

Blazer, yang kini berusia 70 tahun, terbaring lemas di Rumah Sakit NewYork-Presbyterian. Wajahnya pucat. Tubuh tambunnya yang dulu menampung banyak kemewahan digerogoti penyakit kanker usus. Namun usahanya membongkar borok FIFA membuatnya mendapat apresiasi dari banyak pihak. Ia pun digambarkan dalam meme sebagai Sinterklas sekaligus bajak laut.

NYTIMES | INDEPENDENT| BBC | TRI SUHARMAN

Berita terkait

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya