TEMPO.CO, Jakarta - Komite Etik PSSI menilai kehadiran mantan ketua PSSI 2011-2015 Djohar Arifin di Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menemui Menpora Imam Nahrawi melanggar etika.
"Yang dilakukan yang bersangkutan (Djohar Arifin) dengan menghadiri pertemuan di Kemenpora pada 23 Juni 2015 yang menganggap dirinya sebagai Ketua Umum PSSI dengan sendirinya telah mencederai prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh sebagaimana diatur dalam Kode Etik PSSI," kata Ketua Komite Etik PSSI TM Nurlif dalam laman PSSI di Jakarta, Rabu.
Nurlif menilai Djohar tidak menghargai kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti yang merupakan hasil Kongres Luar Biasa PSSI pada 18 April 2015. Padahal, menurut Nurlif, Djohar mengetahui dan menyadari kepengurusan PSSI telah diberikan kepada La Nyalla.
"Karena Ybs mengetahui secara persis bahwa Kongres 18 April 2015 di Surabaya, Ybs bukan lagi Ketua Umum PSSI dan telah terpilih Ketua Umum yang baru di mana Ybs menyaksikan secara langsung. Oleh karena itu sangat tidak etis Ybs melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang semestinya dipatuhi sesuai dengan Kode Etik PSSI Pasal 3 ayat 1," tulis Nurlif.
Untuk menindaklanjuti hal ini Komite Etik PSSI akan memanggil Djohar untuk mengambil sikap yang akan diteruskan ke Komisi Disiplin.
"Dalam rangka penegakan disiplin organisasi maka, Komite Etik akan segera bersidang dan mengundang Ybs guna mengambil sikap yang hasilnya akan direkomendasikan ke Komisi Disiplin PSSI," ujar dia.
Djohar mendatangi Kantor Kemenpora untuk bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi guna membahas persepakbolaan nasional.
"Saya hari ini diundang oleh Menpora sebagai Ketua Umum PSSI per 17 April (sebelum KLB Surabaya 18 April) karena saat itu saya masih ketua umum," kata Djohar di kantor Kemenpora, Selasa (23/6).
Pertemuan itu adalah tindak lanjut Kemenpora atas permintaan Komisi X DPR RI yang menginginkan PSSI dan Kemenpora bertemu guna membahas persepakbolaan nasional.
ANTARA
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya