TEMPO.CO , Sidoarjo - Vakumnya kompetisi akibat pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga membuat sejumlah pemain beralih profesi. Satu di antara pemain sepakbola yang beralih profesi adalah mantan gelandang Persik Kediri, M Fakhrudin.
Pemain asli Sidoarjo ini diputus kontraknya oleh manajemen Persik delapan bulan lalu. Kini dia bekerja sebagai penjual kepiting jazz bertelur asam manis. Selain itu ia juga membudidaykan kepiting kualitas super untuk diekspor.
"Selain jualan, di rumah ada tambak budidaya kepiting," kata Fakhrudin saat ditemui Tempo saat sedang berjualan dengan menggunakan mobil honda jazz warna merah di depan Kantor Pelayan Pratama Pajak Sidoarjo Utara, Selasa 23 Juni 2015.
Menurut Fakrudin, disebut kepiting jazz bertelur asam manis karena berjualan dengan menggunakan mobil honda jazz. "Kalau biasanya sih pakai sepada motor, tapi sore ini menggunakan mobil," kata dia sembari tersenyum. Dalam sehari omzetnya bisa mencapai Rp 900 ribu.
Fakrudin mengatakan keputusannya menjadi penjual kepiting karena dorongan istri dan teman-temannya ketika dia masih bermain di Deltras Sidoarjo. "Daripada nganggur enggak ada kompetisi," ujar pemain yang kini berusia 33 tahun itu.
Selain alasan tersebut, Fakhrudin trauma dengan tunggakan gaji yang menimpanya. Selama karienya di sepak bola nasional, Fakrudin pernah dua kali mengalami tunggakan gaji. Di antaranya Persik Kediri sebesar Rp 100 juta dan Deltras Sidoarjo Rp 210 juta. "Dan sampai saat ini belum dibayar," kata dia.
Saat ditanya apakah masih tertarik bila ada klub yang menawarinya bermain, bapak tiga anak ini menyatakan bersedia. "Siap," kata dia. Namun demikian dia berharap kompetisi ke depan dikelola dengan manajemen klub yang baik.
Tak cuma bermain untuk Persik dan Deltras, Fakruddin pernah memperkuat Sriwijaya FC, Persisam, dan Arema. Di saat bermain di dua klub terakhir itu dia menjuarai Divisi Utama (2008) dan Liga Super Indonesia (2010).
NUR HADI
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya