TEMPO.CO, Balikpapan - Persiba Balikpapan masih kesulitan melengkapi daftar susunan pemain menjelang turnamen Piala Presiden pada 30 Agustus nanti. Kesulitan yang dihadapi Persiba dari permintaan honor yang kemahalan, keahlian pas-pasan, hingga panggilan seleksi TNI. “Kami belum dapat pemain yang kami inginkan,” kata pelatih Persiba, Eduard Tjong, Kamis, 20 Agustus 2015.

Eduard bertekad merekrut pemain yang berkualitas untuk dibawa dalam turnamen yang mendapat dukungan pemerintah ini. Dia menargetkan mampu memetik hasil positif dalam turnamen Piala Presiden. Namun hingga kini Eduard masih mengeluhkan krisis pada berbagai sektor, seperti penjaga gawang, lini belakang, gelandang serang, hingga seorang striker.

Sejumlah pemain yang ikut seleksi tidak mampu menjawab harapan bekas pelatih tim Persiram Raja Ampat tersebut. Persiba sebenarnya sudah kesengsem dengan penjaga gawang muda U-23, Teguh Amiruddin. Namun, sayangnya, pemain itu telanjur ikut seleksi penerimaan tes TNI di Surabaya. “Sudah dapat panggilan di Surabaya untuk tes,” ujarnya.

Demikian pula bekas penjaga gawang tim nasional, Markus Harison, yang hingga kini nasibnya belum jelas. Persiba kesulitan mengontrak pemain ini mengingat tingginya honor permintaan Markus Horison. “Selain itu, dia harus minta surat ke PSM,” tuturnya.

Eduard terpaksa mengalihkan bidikannya kepada eks penjaga gawang PSGC Ciamis, Ricki Bagja. Pemain ini akan menjalani tes seleksi di Stadion Parikesit, Balikpapan, pada pekan ini.

Eduard juga mengaku belum puas akan performa dua pemain asing yang ikut seleksi pemain jelang turnamen Piala Presiden. Pemain Amadoi Gakou (Pantai Gading) dan Dembele Siaka (Mali) tidak menunjukkan kualitasnya sebagai pemain asing yang semestinya memiliki keahlian di atas rata-rata.

Dalam waktu dekat, eks bek Persib Bandung, Aang Suparman, juga akan menuju Balikpapan. Sedangkan eks gelandang jangkar Persiba Bantul, Arwin Rabba, sudah bergabung bersama skuad Persiba.

S.G. WIBISONO