Pelatih Chelsea, Jose Mourinho memberikan arahan kepada anak asuhnya saat bertanding melawan Maccabi Tel Aviv FC di ajang Liga Champion Grup G di Stamford Bridge, London, Inggris, 17 September 2015. Gol ketiga Chelsea dicetak oleh Costa, juga lewat titik pinalti. Laurence Griffiths/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Brendan Rodgers akhirnya dipecat Liverpool, setelah tim itu bermain imbang 1-1 dengan Everton dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Ahad malam. Di bawah arahannya, Liverpool memang tampil buruk musim ini dan kini hanya menempati posisi kesepuluh dengan nilai 12 dari 8 laga. Jadi wajar bila dia akhirnya didepak.
Namun Rodgers sesungguhnya bukan satu-satunya manajer yang memiliki performa buruk pada musim ini. Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, juga gagal menghadirkan performa apik musim lalu di timnya. Kini, The Blues yang merupakan juara bertahan memiliki posisi lebih buruk dari Liverpool dalam klasemen, yakni pada posisi ke-16 dengan nilai 8. Kekalahan dari Southampton, Sabtu lalu, menjadi kekalahan keempat yang dideritanya pada musim ini dari delapan laga yang dijalani.
Jadi, bila Rodgers cepat-cepat didepak karena performa buruk itu, tidakkah nasib Mourinho juga kini terancam? Bisa jadi, iya. Pada Sabtu malam, setelah Chelsea kalah 3-1 dari Southampton, petinggi klub itu melakukan pertemuan untuk mengevaluasi keadaan. Pemilik klub, Roman Abramovich, juga hadir dalam pertemuan yang berlangsung hingga tengah malam itu.
Namun Mourinho kabarnya masih mampu meyakinkan Roman bahwa ia akan mampu membangkitkan timnya. Pelatih asal Portugal itu menegaskan, sejauh ini, ia masih merasa didukung pemain, dan itu jadi modal berharga baginya. Ia mengatakan, tanpa dipecat pun, bila pemain tak lagi mempercayainya, ia akan langsung mundur.
Prinsip itu kembali disampaikan Mourinho kepada pers. "Semuanya bergantung pada pemain. Bila mereka sudah tak lagi mempercayai saya, hal itu satu-satunya yang akan membuat saya mundur. Itu satu-satunya alasan," kata pelatih berjulukan The Special One itu, Ahad lalu, seperti dikutip Mirror.
Rentetan hasil buruk serta gaya Mourinho memperlakukan pemain dikabarkan sempat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pemain. Namun kapten John Terry membantah hal itu. "Kami adalah kelompok besar pemain dan kami memiliki pelatih terbaik. Kami tetap berada di belakangnya dan kami tetap menyatu."
