Rusuh Kontra Saudi Berujung Sanksi bagi Malaysia

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 21:43 WIB

Pemain Timnas Malaysia, Ibrahim Syahrul Azwari (kiri) berebut bola dengan poemain Timnas Thailand, Sutjarit Jantakol (dua kanan). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) pada Senin, 5 Oktober 2015, menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) karena kerusuhan penonton saat menjadi tuan rumah pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Arab Saudi, 8 September lalu.

Para suporter Malaysia, yang pada pertandingan sebelumnya kecewa karena timnya dibantai Uni Emirat Arab 0-10, menyalakan kembang air sehingga asap memenuhi Stadion Shah Alam saat Arab Saudi unggul 2-1 di menit-menit terakhir. Insiden itu menimbulkan kekacauan di lapangan.

Tidak ada yang cedera, tapi sebelas orang ditahan.

Seperti disiarkan AFP, Komite Disiplin FIFA dalam pernyataannya menyebutkan bahwa FAM bertanggung jawab atas ulah para penonton pada pertandingan itu.

Dengan demikian, pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya saat Malaysia menjadi tuan rumah bagi Uni Emirat Arab 17 November mendatang harus dimainkan di stadion tertutup.

FAM juga harus membayar denda US$ 40 ribu.

FIFA juga menetapkan bahwa pada pertandingan yang rusuh tersebut Malaysia dianggap kalah 0-3.

Sementara itu Ketua Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Shaikh Salman bin Ebrahim al-Khlifa mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan kerusuhan tersebut dan mendukung investigasi yang dilakukan FIFA.

ANTARA

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

22 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya