Mengapa Barcelona Tak Sehebat Musim Lalu? Ini Analisa Suarez
Editor
Nurdin Saleh TNR
Jumat, 16 Oktober 2015 13:16 WIB
TEMPO.CO, Barcelona - Kompetisi La Liga Spanyol baru berlangsung tujuh pekan, namun persaingan antarklub sudah begitu sengit. Barcelona sebagai peraih treble musim lalu bahkan melangkah tertatih-tatih musim ini.
"Persaingan sengit membuat La Liga musim ini jauh lebih sulit. Saya bahkan tidak tahu nasib kami pada akhir musim nanti," kata pemain depan Barcelona, Luis Suarez, seperti dikutip dari AS, kemarin.
Suarez, tentu saja, tak sedang mendramatisasi. Bayangkan saja, dalam tujuh pekan ini, Real Madrid, Celta Vigo, dan Barcelona—ketiganya masuk empat besar klasemen—sama-sama mengoleksi 15 poin!
"Kami tahu kekuatan Real Madrid, Atletico Madrid, Sevilla, dan Valencia. Mereka semua tampil dalam Liga Champions. Kami sendiri kehilangan beberapa poin di tengah jalan," kata Suarez.
Meski sama-sama mengoleksi 15 poin, Barcelona harus rela berada di urutan keempat, di bawah Celta Vigo dan Real Madrid. Sebab, klub berjulukan Azulgarana itu kalah dalam selisih jumlah gol.
Barcelona baru mengoleksi 12 gol dan sudah 9 kali kebobolan dalam 7 pertandingan. Catatan ini kalah dari Celta Vigo yang mengoleksi 15 gol dan hanya 7 kali kebobolan. Real Madrid juga mengoleksi 15 gol, namun mereka baru dua kali kebobolan.
Performa Barcelona selama tujuh pekan ini memang belum memuaskan. Mereka, misalnya, sudah dua kali menelan kekalahan, yakni saat dicukur Celta Vigo 1-4 pada 23 September lalu dan dibungkam Sevilla dengan skor 1-2 pada 3 Oktober lalu.
Bandingkan dengan catatan mereka pada periode yang sama musim lalu. Saat itu, dalam tujuh pekan pertama, Barcelona memenangi enam pertandingan dan sekali imbang. Mereka bahkan mencetak 19 gol dalam tujuh laga.
Selanjutnya: Apa penyebanya?
<!--more-->
Melorotnya performa Barcelona ini, menurut Suarez, lantaran cederanya Lionel Messi. Pemain asal Argentina ini mengalami cedera lutut pada 26 September lalu dan kemungkinan baru akan pulih pada 21 November mendatang.
"Tentu saja kami sangat merasakan dampak kehilangannya karena tidak ada satu pun pemain yang bisa menggantikan perannya di tim," kata Suarez. "Kami masih berusaha mengatasi persoalan ini."
Selain Messi, Barcelona dipaksa bermain tanpa gelandang andalan mereka, Andres Iniesta, yang mengalami cedera hamstring saat menghadapi Bayer Leverkusen dalam laga penyisihan Grup E Liga Champions, akhir September lalu.
Iniesta adalah pengatur serangan sekaligus penjaga ritme dan tempo permainan Barcelona. Bisa dibilang, Iniesta adalah roh yang membuat permainan tiki-taka Barcelona menjadi hidup.
Tak mengherankan jika tanpa Iniesta dan Messi, Barcelona langsung keteteran saat menghadapi Sevilla. Mereka menyerah dengan skor 1-2. "Cedera Iniesta menjadi duri pada kaki kami," kata pelatih Barcelona, Luis Enrique.
Dengan duri di kaki, sangat wajar jika Barcelona melangkah tertatih-tatih. Apalagi, dua pemain lain, yakni Rafinha dan Thomas Vermaelen, harus menepi lantaran masih dibekap cedera.
Ahad dinihari nanti, Barcelona akan menjamu Rayo Vallecano dalam laga lanjutan La Liga di Camp Nou. Mereka masih akan bermain tanpa Messi dan Iniesta. Namun Luis Enrique bisa mengandalkan Suarez.
Pemain asal Uruguay ini telah mencetak tiga gol dalam enam pertandingan La Liga yang diikutinya. Selain itu, mereka masih punya Neymar yang telah mengoleksi empat gol dalam enam laga La Liga.
Duet Neymar dan Surez plus Munir El Haddadi memang tak setajam jika mereka diperkuat Messi. Namun Barcelona tak bisa selamanya bisa bergantung pada duet Messi dan Iniesta.
Selanjutnya: Daftar cedera Barcelona