Di Hadapan Utusan FIFA, Jokowi Bilang Tak Puas dengan PSSI  

Reporter

Senin, 2 November 2015 17:17 WIB

Presiden Joko "Jokowi" Widodo. AP/Tatan Syuflana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bahwa pemerintah tak puas dengan reputasi dan penampilan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Pemerintah, ucap dia, ingin mereformasi persepakbolaan Indonesia agar bisa berprestasi di kancah internasional.

"Tapi sayangnya, PSSI kurang merespons baik inisiatif itu. Karena itu, Pak Presiden memahami Menpora membekukan PSSI," ujar Teten di Istana Merdeka, Senin, 2 November 2015.

Menurut Teten, FIFA memahami kondisi tersebut. Untuk itu, pemerintah berinisiatif membentuk tim komunikasi supaya FIFA, pemerintah, dan Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) dapat terus berkomunikasi hingga menemukan solusi bersama atas persoalan tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menceritakan soal pengaturan skor, judi bola, gaji yang terlambat, bahkan tentang klub yang tak lagi mematuhi statuta FIFA. "Baik itu terkait dengan transparansi keuangan, pajak, maupun aturan main yang ada," tuturnya.

Imam mengaku FIFA kaget begitu dijelaskan soal masalah yang ada pada PSSI, dan FIFA mendukung apa yang dilakukan pemerintah. "Mereka merespons, tak mungkin Indonesia tak berprestasi dengan 250 juta rakyat," katanya.

FIFA sendiri belum mau berkomentar tentang hasil pertemuan tersebut. Senior Manager Asia-Pacific James Johnson menyatakan lembaganya akan segera menerbitkan keterangan pers.

Dalam beberapa bulan terakhir, sepak bola Indonesia tengah dihukum FIFA. Hukuman itu dijatuhkan menyusul langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI. Selama diskors FIFA, Kementerian sudah menggulirkan dua turnamen sepak bola nasional, yakni Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Bulan ini, turnamen lain, yakni Piala Jenderal Sudirman, dijadwalkan digelar.

Perwakilan FIFA dan AFC tiba di Jakarta pada Ahad siang kemarin. Mereka, yakni Kohzo Tazima, eksekutif FIFA dari Jepang; Prince Abdullah, eksekutif FIFA dari Malaysia; Mariano Araneta Jr., eksekutif AFC dari Filipina; James Johnson; dan Sanjeevan Balasinggam, Direktur Bagian Anggota dan Pengembangan AFC, akan berada di Jakarta selama tiga hari.


Baca juga:
Terkuak, Mourinho & Ronaldo Pernah Ribut: Beraninya Kamu..!
Pemain Chelsea: Mending Keok Ketimbang Menang buat Mourinho

Sebelum menemui Jokowi, mereka bertemu dengan PSSI. Mereka diterima Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti yang didampingi Wakil Ketua Hinca Pandjaitan, Wakil Ketua Erwin Budiawan, Sekretaris Jenderal Azwan Karim, dan anggota Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, sekitar pukul 10.00 WIB.

Pada 3 November 2015, mereka dijadwalkan bertemu dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia, PT Liga, dan Seksi Wartawan Olahraga di kantor PSSI.

TIKA PRIMANDARI


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Pergi Haji Hingga PSK
Heboh Suap Dokter: Resepkan, Nanti Aku Kasih Mobil....?



Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

5 menit lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

35 menit lalu

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

1 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

10 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

12 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

12 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

13 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

15 jam lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

15 jam lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya