FIFA Pulang, Sepak Bola Indonesia Tetap Suram, Sebabnya...  

Reporter

Rabu, 4 November 2015 13:38 WIB

Presiden Joko Widodo dengan ditemani Menpora Imam Nahrowi (kanan) menerima delegasi FIFA dan AFC saat tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 2 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyelesaikan agenda kunjungannya ke Indonesia. Selama dua hari, Senin dan Selasa lalu, mereka bertemu berbagai pihak di tanah air, termasuk pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Mereka juga menyerap aspirasi dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI), PT Liga Indonesia, dan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI. (Baca: Isi Laporan Soal PSSI yang Bikin FIFA Kaget depan Jokowi)

Lalu, bagaimana nasib sepak bola Indonesia setelah kunjungan itu? Belum akan berubah. Setidaknya bila kita melihat beberapa faktor berikut:

1. FIFA lebih membuka diri, tapi tetap berpegang pada statuta
Kedatangan FIFA ke Indonesia, termasuk bertemu dengan Presiden Jokowi, menjadi langkah maju. Mereka mau datang dan mendengar dari semua pihak yang terkait, tak hanya menerima laporan. Namun, dalam berbagai kesempatan, mereka juga menegaskan meski mengerti dengan keprihatinan pemerintah terhadap sepak bola, mereka akan tetap berpegang pada statuta. Mereka juga tetap mengakui PSSI di bawah kepengurusan La Nyalla Matalitti sebagai kepengurusan yang sah meski mereka tak diakui bahkan sudah dibekukan pemerintah. Artinya, kita melihat masih ada jurang antara harapan pemerintah dan sikap pengurus badan sepak bola dunia tersebut.

Baca:
Ini Pernyataan Resmi FIFA Seusai 2 Hari Kunjungi Indonesia
8 Pandangan FIFA Soal Kisruh Sepak Bola Indonesia

2. Sanksi FIFA belum akan dicabut
Utusan FIFA menegaskan sanksi untuk Indonesia baru akan dicabut bila intervensi, berupa pembekuan, oleh pemerintah diakhiri. Mereka juga tak akan mengakui pengurus baru yang prosesnya dipilih oleh pemerintah atau badan yang dibentuknya. Pencabutan sanksi pun baru bisa dilakukan dalam kongres. Yang paling dekat, kongres akan digelar pada Februari tahun depan. Bila tak dicabut di kongres ini maka Indonesia harus menunggu tahun berikutnya. Sejauh ini tak ada tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Kemenpora telah berubah sikap dan mau membatalkan pembekuan PSSI. (Baca: FIFA: Sanksi untuk Indonesia Bisa sampai 4 Tahun)

3. Kerja dan efektivitas Tim Ad Hoc masih jadi pertanyaan
Salah satu hasil penting dari kunjungan FIFA adalah dibentuknya tim Ad Hoc yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan PSSI. Tim inilah yang nantinya akan jadi penjembatan antara Indonesia dan FIFA guna mencari solusi. Tapi, masih belum jelas apakah pemerintah mau terlibat di tim ini bila di dalamnya ada pengurus PSSI yang selama ini tak mereka akui. (Baca: PT Liga: Sinergi PSSI-Pemerintah Barang Mahal)

GADI M | NS


Berita terkait

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

28 November 2017

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

Tim Nasional Sepak Bola Palestina mencatatkan sejarah dalam peringkat yang dirilis FIFA, dengan mengungguli Israel untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

24 Oktober 2017

Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

Cristiano Ronaldo, yang menjadi pemain terbaik dunia FIFA 2017, juga dipilih Boaz Solossa.

Baca Selengkapnya

Pemain Terbaik Dunia: Tite Lebih Pilih Ronaldo Ketimbang Neymar

24 Oktober 2017

Pemain Terbaik Dunia: Tite Lebih Pilih Ronaldo Ketimbang Neymar

Pelatih tim nasional Brasil, Tite, lebih memilih Cristiano Ronaldo ketimbang Neymar dalam pemilihan pemain terbaik FIFA 2017.

Baca Selengkapnya