Terbukti Suap, FIFA Beri Sanksi Pejabat Sepak Bola Nepal

Reporter

Senin, 16 November 2015 21:51 WIB

Presiden FIFA Joseph S. Blatter memberikan kata sambutan saat acara pembukaan Kongres FIFA ke-65 di Zurich, Swiss, 28 Mei 2015. Alexander Hassenstein - FIFA/FIFA via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) pada 16 November 2015 menjatuhkan hukuman kepada Ketua Sepak Bola Nepal selama 10 tahun dan Presiden Federasi Laos selama dua tahun untuk kasus penyuapan.

Sanksi panjang selama satu dekade terhadap Ganesh Thapa, Presiden Asosiasi Sepak Bola Nepal, merupakan pukulan baru untuk wajah sepak bola negara itu setelah beberapa pemain nasional dituduh melakukan pengaturan pertandingan.

Thapa mundur sebagai kepala sepak bola satu tahun yang lalu di tengah penyelidikan tuduhan bahwa ia menggelapkan jutaan dolar selama masa jabatan 19 tahun-nya. "Thapa berkomitmen terhadap berbagai tindakan pelanggaran selama beberapa tahun, termasuk permohonan dan penerimaan pembayaran tunai dari ofisial sepak bola lainnya, baik untuk keuntungan pribadi dan keluarga," kata sebuah pernyataan FIFA tanpa memberikan rincian.

Komite Etik FIFA mengatakan Thapa secara khusus telah menerima suap saat pemilihan komite eksekutif FIFA pada tahun 2009 dan 2011.

Thapa, yang menyangkal semua tuduhan, mengatakan dalam sebuah pernyataan ia kecewa dengan keputusan tersebut dan akan mengikuti langkah-langkah yang diperlukan untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.

Selain pelarangan tersebut, ia juga didenda sebesar 20.000 franc Swiss (19.850 dolar AS) oleh komite adjudicatory etik.

Kapten tim nasional Nepal, Sagar Thapa, dan empat pemain lain telah didakwa dengan kecurangan dugaan pengaturan pertandingan di kualifikasi Piala Dunia. Jaksa menuntut hukuman penjara seumur hidup terhadap lima pemain yang telah membantah tuduhan.

Presiden Federasi Sepak Bola Laos Viphet Sihachakr juga dilarang untuk selama dua tahun setelah ia "meminta dan menerima pembayaran dari ofisial sepak bola lainnya" pada sekitar tahun 2011 saat pemilihan eksekutif FIFA, demikian AFP.

Sihachakr juga didenda sebesar 40.000 franc Swiss (39.700 dolar AS).

ANTARA

Berita terkait

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

36 hari lalu

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

40 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

49 hari lalu

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.

Baca Selengkapnya

Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

29 Desember 2023

Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

Otoritas Nepal menyalahkan pilot sebagai penyebab kecelakaan pesawat pada Januari yang menewaskan 72 orang di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

26 Desember 2023

Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

Mau mendaki ke puncak Himalaya atau mencari liburan yang paling murah ke Nepal, cari tahu waktu terbaiknya di sini.

Baca Selengkapnya

Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

6 Desember 2023

Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

Rusia diduga menggunakan warga Nepal sebagai tentara bayaran dalam perang dengan Ukraina. Enam tentara asal Nepal tewas.

Baca Selengkapnya

Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

5 Desember 2023

Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Menurut media lokal yang mengutip Milan Raj Tuladhar, duta besar Nepal di Moskow, 150-200 warga Nepal bekerja sebagai tentara bayaran di Rusia.

Baca Selengkapnya

Nepal Ikut Melarang TikTok

14 November 2023

Nepal Ikut Melarang TikTok

Keputusan tersebut diambil tak lama setelah Nepal memperkenalkan aturan yang mewajibkan platform sosial untuk mendaftar ke pemerintah.

Baca Selengkapnya