Ini Dua Pejabat FIFA yang Tertangkap Tangan Terima Suap  

Reporter

Editor

Febriyan

Kamis, 3 Desember 2015 20:04 WIB

Sebuah mobil polisis berada diluar hotel Baur au Lac di Zurich, Swiss, 27 Mei 2015. Sebanyak enam orang petinggi FIFA ditangkap karena terlibat dugaan kasus penyuapan, korupsi dan pemerasan. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Identitas dua pejabat FIFA yang ditangkap menerima suap di sebuah hotel mewah di Zurich, Swiss, akhirnya terungkap. Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyatakan bahwa dua pejabat itu adalah Wakil Presiden FIFA Alfredo Hawit yang berasal dari Honduras dan Juan Ángel Napout yang berasal dari Paraguay.

Laman New York Times menyatakan lebih dari selusin pejabat FIFA diduga terlibat dalam suap terkait dengan penjualan hak pemasaran yang berkaitan dengan turnamen di Amerika Latin dan pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Dunia. "Hampir dua kali lipat dari jumlah pejabat yang terlibat dalam kasus suap yang saat ini sudah terjadi di FIFA," tulis New York Times, Kamis, 3 Desember 2015.

Hari ini, para penegak hukum yang dipimpin Departemen Kehakiman Amerika dan Departemen Kehakiman Swiss dikabarkan kembali melakukan penahanan terhadap sejumlah orang. Namun identitas mereka masih dirahasiakan. Mereka juga belum menyebutkan berapa jumlah uang yang diterima para pejabat itu.

Hawit dan Napout ditangkap di Hotel Baur au Lac, Kamis subuh waktu setempat, 3 Desember 2015, oleh Departemen Kehakiman Swiss. Penangkapan itu dilakukan atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika.

Kedatangan petugas Departemen Kehakiman Swiss itu sempat mengagetkan para pengunjung hotel. Manajemen Hotel bahkan sampai meminta pengunjung yang berada di lobi hotel untuk meninggalkan tempat itu karena "situasi ekstrem".

"Mereka ditahan sambil menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat. Berdasarkan permintaan penangkapan Amerika, mereka diduga menerima suap jutaan dolar," bunyi pernyataan Departemen Kehakiman Swiss. Swiss masih akan menahan mereka sampai ada permintaan ekstradisi resmi selama 40 hari ke depan.

Hawit adalah Presiden adinterim Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia, CONCACAF. Dia menggantikan pendahulunya, Jeffrey Webb, yang juga ditangkap dalam kasus suap pada Mei lalu.

Rekannya, Napout, adalah Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL. Keduanya berada di Zurich dalam rangka menghadiri pertemuan komite eksekutif yang dilangsungkan selama dua hari di Swiss. Pertemuan itu diadakan untuk membicarakan reformasi pada tubuh FIFA setelah kasus suap yang melibatkan Presiden FIFA Sepp Blater mencuat.

"FIFA menyadari tindakan yang diambil oleh Departemen Amerika Serikat," bunyi pernyataan resmi FIFA. "Kami akan terus bekerja sama penuh dengan investigasi Amerika Serikat selama dibolehkan oleh hukum Swiss—juga investigasi yang dipimpin Kejaksaan Agung Swiss.

NEWYORKTIMES | FEBRIYAN

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

14 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

14 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

32 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

32 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

45 hari lalu

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Presiden Swiss Viola Amherd mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden baru

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

54 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

56 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya