Pemain Arsenal, Mesut Ozil, mengontrol bola dalam pertandingan Liga Primer Inggris melawan Leicester City di Emirates, London, 10 Februari 2015. Dengan kemenangan ini, Arsenal sementara naik di posisi keempat Liga. Richard Heathcote/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal menyambut jadwal sibuk akhir tahun dalam posisi cukup menguntungkan. Kemenangan atas Manchester City pada Senin lalu membuat The Gunners mapan di posisi kedua klasemen dengan terpaut dua poin dari Leicester.
Menurut bek Arsenal, Per Mertesacker, performa apik timnya di musim ini ditunjang oleh taktik utama yang berpusat pada Mesut Ozil. Bek asal Jerman itu menyebut taktik itu sangat sederhana: setiap mencapai daerah pertahanan lawan berikan bola pada Ozil.
"Kami ingin dia mendapat bola pada daerah pertahanan lawan, itulah yang kami lakukan setiap kali," kata Mertesacker. "Ia adalah ancaman utama dan bisa memberi umpan bagus pada saat yang tepat. Ia juga bisa melihat perbedaan. Jadi kami selalu berusaha menemukan dia."
Ozil memang menjadi kunci kemenangan Arsenal atas City. Dua gol tim itu semuanya tercipta berkat assist gelandang Jerman ini. Dengan dua umpan berbuah gol itu, Ozil kini sudah mencetak 15 assist dalam 16 laga. Ia hanya butuh 5 assist lagi untuk menyamai rekor Thierry Henry.
Mertesacker menyatakan, Ozil menjadi solusi bagi timnya. "Untuk menembus empat bek lawan, ia sangat berbahaya saat masuk ke kantong lawan dan memainkan bola di sana," katanya.
Mertesacker juga menilai Arsenal kini memiliki alternatif gaya bermain. Bila sebelumnya dikenal dengan gaya menyerang mengandalkan penguasaan bola, saat mengalahkan Bayern Muenchen di Liga Champions Arsenal tampil dengan gaya serangan balik (counter attack).
