Pelatih Manchester United, Louis van Gaal merayakan gol yang dicetak oleh anak didiknya saat bertanding melawan Everton di Laga Liga Premier Inggris di stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, 17 Oktober 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, 64 tahun, ternyata bisa melucu juga. Dia mengatakan bahwa 2015—tentu selepas Sir Alex Ferguson pensiun—menjadi tahun pencapaian terbaik klub itu. Tapi ada pengecualian. Kata dia, Desember jangan dimasukkan ke catatan itu.
Sebulan terakhir pada tahun lalu, United memang bonyok. Dalam delapan pertandingan, mereka tidak pernah menang. MU pun mencatatkan prestasi buruk. Mereka tersingkir di Liga Champions setelah kalah melawan Wolfsburg. Posisi Setan Merah di klasemen pun terus melorot hingga terlempar keluar dari zona 4 besar.
Menghadapi Swansea Ahad malam nanti, pelatih asal Belanda ini pun memancangkan tekad untuk menang dan selanjutnya membawa Setan Merah kembali ke papan atas.
“Pertandingan yang tidak mudah. Kami harus kreatif dan memaksimalkan seluruh peluang. Rekor buruk ini harus diakhiri. Setelah itu, para pemain, staf, dan fan bisa tersenyum kembali,” katanya.
Pertandingan di Old Trafford akan menjadi awal perjalanan Setan Merah pada tahun yang baru saja berganti ini. Hasilnya tidak hanya akan menentukan perjalanan klub itu, tapi juga nasib Louis van Gaal.
Apakah pada tahun baru ini Van Gaal masih akan bertahan di sana atau akhirnya tersingkir seperti yang dialami Jose Mourinho di Chelsea.
