Presiden Jokowi Ingin Reformasi Sepak Bola Secara Total

Reporter

Jumat, 15 April 2016 20:39 WIB

Presiden Joko Widodo/Jokowi. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa reformasi persepakbolaan nasional tidak boleh tanggung-tanggung dan tidak boleh berhenti. Ia menyampaikan itu saat menerima Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pengurus klub-klub sepak bola di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, 15 April 2016.

"Saya ingin betul-betul ada sebuah reformasi total dan kita harapkan nanti muncul klub-klub bola, tim nasional yang betul-betul disegani, paling tidak di Asia, syukur nanti bisa masuk lagi ke tingkat dunia. Saya kita itu keinginan rakyat, keinginan kita semua," ujar Presiden Jokowi, dikutip dari keterangan media.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa dirinya menerima banyak permintaan dari masyarakat dan berbagai pihak lainnya yang menginginkan persepakbolaan nasional maju. Saat ini, peringkat tim sepak bola Indonesia berada di bawah negara-negara Asia lainnya, juga negara-negara Asia Tenggara.

"Ini sesuatu yang salah yang harus kita betulkan, sesuatu yang keliru yang harus kita perbaiki. Kalau tidak, ya kita akan begini terus, saya punya keyakinan itu," ucap Presiden.

Jokowi meminta kepada pengurus provinsi PSSI dan pengurus klub untuk memikirkan untuk mewujudkan tim nasional yang berprestasi. "Kita hanya beri ruang agar prestasi-prestasi itu betul-betul bisa muncul. Itu tugas pemerintah," ia menegaskan.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan data dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) tentang negara yang sepak bolanya memiliki prospek yang sangat besar, yaitu Cina, India, dan Indonesia. Menurut dia, sepak bola Indonesia memiliki fanatisme yang sudah terbentuk, terutama bila dilihat dari sosial media. "Peluang ini sebetulnya memberikan optimisme, prospek ke depan persepakbolaan Indonesia, asal kita kelolanya dengan betul dan benar," ucap Presiden.

Presiden meyakini akan banyak investor berbondong-bondong masuk ke Tanah Air seperti yang terjadi di Cina, apabila sepak bola nasional nanti sudah menjadi sebuah industri besar dan menguntungkan. "Para pemain yang bayarannya tinggi masuk semua ke sana. Investor, industri sepak bola juga berbondong-bondong ke sana. Kenapa kita tidak dengan data dari FIFA tadi," ujarnya.

Jokowi berharap klub-klub sepak bola memiliki semangat yang sama. Kepentingan-kepentingan yang membuat sepak bola Indonesia tidak berkembang, kata dia, harus ditinggalkan. Di akhir pertemuan, dia menegaskan agar penataan persepakbolaan nasional diteruskan.

"Tidak akan lahir pemain besar dan Tim Nasional yang berprestasi di dalam pengelolaan sepak bola yang amburadul," kata dia. "Semua harus berani berkorban dan mendukung langkah ini."

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

45 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya