TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan keputusan pemerintah untuk mencabut surat pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai keputusan yang terburu-buru. Sebabnya, pencabutan tersebut tidak diiringi dengan pembenahan struktural dalam tubuh organisasi tersebut.
"Pembekuan ini pencabutan tergesa-gesa dilakukan dan ini bukti bahwa negara gagal membenahi tata kelola sepak bola negara ini," kata Akmal saat dihubungi Tempo di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Masalahnya lagi, ujar Akmal, pencabutan surat keputusan ini tidak disertai langkah konkret pembenahan oleh pemerintah. Akibatnya, kata dia, permasalahan PSSI selama ini akan kembali lagi sebagai bentuk kegagalan agenda reformasi tata kelola sepak bola.
Selain itu, Akmal menduga pencabutan pembekuan PSSI bermuatan politis. Sebabnya, pemerintah dan PSSI menghadapi tekanan politik dari FIFA menjelang Kongres FIFA di Meksiko, pada 12-13 Mei 2016. "Ini lebih bermuatan politis dibanding tekanan mereformasi," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mencabut pembekuan PSSI secara resmi, Selasa, 10 Mei 2016. Imam berdalih pencabutan pembekuan tersebut dilakukan untuk menghargai putusan Mahkamah Agung dan menghargai komitmen FIFA.
Setahun sebelumnya, Imam mengeluarkan surat keputusannya pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Namun, pada Februari 2016, Presiden Joko WIdodo meminta Imam untuk mengkaji ulang pembekuan tersebut. Walhasil, Imam mencabut pembekuan PSSI tersebut.
ARKHELAUS W.
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca Selengkapnya15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik
14 Oktober 2018
Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.
Baca SelengkapnyaCerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek
12 Agustus 2018
Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaGolf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik
29 Oktober 2017
Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJuarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta
29 Oktober 2017
Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.
Baca SelengkapnyaGolf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua
27 Oktober 2017
Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.
Baca SelengkapnyaGolf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet
27 Oktober 2017
Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16
22 September 2017
Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.
Baca SelengkapnyaProfil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok
15 September 2017
Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.
Baca SelengkapnyaPembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar
15 September 2017
Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya