TEMPO.CO, Jakarta - Simon Mignolet tidak berkeinginan menjadi pahlawan bagi Liverpool ketika melawan Sevilla dalam laga final Liga Europa 2016 yang bakal digelar pada Rabu malam (18 Mei) atau Kamis dinihari WIB di stadion St.James Park, Basel, Swiss.
Pernyatannya itu dikeluarkan menanggapi pujian mantan penjaga gawang Liverpool Jerzy Dudek. Dudek berperan sebagai pahlawan dalam adu penalti saat Liverpool menang 3-0 melawan AC Milan dalam final Liga Champions 2005. Momen ini menandai kali pertama pasukan Merseysider tampil di panggung sepak bola Eropa.
Dudek disebut-sebut merupakan duplikat dari penjaga gawang Bruce Grobbelaar yang ciamik menggagalkan aksi tendangan penalti lawan. Pemain ini mampu menahan tendangan penalti yang diambil oleh Andrea Pirlo dan Andriy Shevchenko, sebagaimana dikutip dari laman irish Examiner.
Mignolet mengatakan, "Saya tahu bahwa Dudek memuji penampilan saya. Saya berterimakasih karena pujian itu terlontar justru dari salah satu pemain idola saya ketika masih menjadi pemain muda. Ia merujuk kepada penampilan gemilang ketika final Liga Champions yang lalu."
"Tentu saja saya ingin membuat segala sesuatunya menjadi jelas bahwa saya tidak ingin menjadi pahlawan dalam laga final nanti. Saya tidak peduli apakah hal itu begitu penting bagi orang lain atau tidak," katanya.
"Yang terpenting bagi saya yakni keluar sebagai pemenang di pertandingan final nanti. Menang di final teramat penting. Bagi saya, menjadi pahlawan tidak memberi hal yang begitu penting."
