TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Lens, Prancis, akan memberlakukan larangan meminum minuman keras di sembarangan tempat pada saat hari pertandingan Piala Eropa 2016. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan akibat suporter mabuk.
Lens akan menjadi tempat pergelaran empat laga dalam ajang Piala Eropa yang mulai berlangsung bulan depan. Pertandingan pertama yang digelar di Stadion Stade Bollaert-Delelis akan mempertemukan Albania melawan Swiss pada 11 Juni.
Lima hari berselang, Lens akan menggelar laga antara Inggris melawan Wales. Laga antara Republik Cek melawan Turki akan menjadi pertandingan terakhir di fase grup yang digelar di sana. Lens juga akan menggelar satu pertandingan babak 16 besar sebagai laga terakhir di kota itu.
Laman Mirror mengabarkan, larangan meminum alkohol itu akan berlaku selama 24 jam selama hari pertandingan. Polisi juga akan menggeledah semua kendaraan yang masuk ke kota itu untuk menghindari penyelundupan minuman beralkohol.
Para suporter masih diperbolehkan meminum alkohol di area khusus suporter yang telah disiapkan. Di area khusus suporter itu juga akan disiapkan layar besar untuk menonton pertandingan bagi para suporter yang tak kebagian tiket.
Pemerintah Inggris memperkirakan akan ada 350 ribu hingga 500 ribu suporternya yang akan bermigrasi ke Prancis untuk menonton laga melawan Wales. Pemerintah Inggris juga telah menyerukan kepada para suporternya yang tak memiliki tiket agar menonton di zona suporter.
MIRROR|FEBRIYAN
Berita terkait
Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru
7 jam lalu
Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan
1 hari lalu
Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris
Baca SelengkapnyaEmmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus
1 hari lalu
Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.
Baca SelengkapnyaLegendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse
4 hari lalu
Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
4 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaChamps-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
5 hari lalu
Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
11 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIsrael Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
16 hari lalu
Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"
Baca SelengkapnyaDunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
21 hari lalu
Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaRwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
29 hari lalu
Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.
Baca Selengkapnya