Payet Jadi Senjata Rahasia Prancis di Piala Eropa 2016  

Reporter

Editor

Febriyan

Rabu, 1 Juni 2016 12:45 WIB

Pemain Prancis Dimitri Payet, merayakan golnya bersama rekan-rekannya setelah mencetak gol ke gawang Kamerun pada pertandingan persahabatan di stadion La Beaujoire, Nantes, 30 Mei 2016. AP/David Vincent

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Prancis akan menjadi tuan rumah pergelaran Piala Eropa 2016. Mereka bergabung dalam Grup A bersama Rumania, Swiss, dan Albania. Melihat peta persaingan grup ini, Prancis, yang pernah menggondol Piala Eropa pada 1984 dan 2000, layak diunggulkan.

Materi pemain yang memadai, seperti Paul Pogba, Yohan Cabaye, dan Anthony Martial, juga penyerang Dimitri Payet, dipadu dengan pelatih yang pernah membawa mereka menjuarai Piala Dunia 1998 sebagai pemain, Didier Deschamp, membuat skuad Ayam Jago tersebut cukup ditakuti lawan.

Salah satu penggawa Prancis yang diprediksi akan mencuri perhatian adalah Dimitri Payet. Pemain yang merumput bersama West Ham itu memiliki senjata rahasia tendangan bebas yang yahud. Harian olahraga Prancis, L'Equipe, bahkan membandingkan Payet dengan pahlawan Prancis, Zinadine Zidane.

Dalam laga uji coba melawan Kamerun Selasa kemarin, Payet memperagakan kehebatannya itu. Dia mencetak satu gol dari tendangan bebas yang membawa kemenangan bagi Prancis 3-2.

Bermain di Stadion La Beaujoire, Nantes, Payet mencetak gol tendangan bebas berjarak 28 meter dari gawang. Kecepatan bola yang disepaknya pun luar biasa, yakni 77,2 kilometer per jam. Kecepatan itu membuat bola melesat hanya dalam jarak 1,3 detik dari saat dia menendang hingga menembus jala lawan.

Itu bukan pertama kalinya Payet mencetak gol dari tendangan bebas. Musim ini, dia sudah mencetak enam gol tendangan bebas untuk klub dan negaranya. Manchester United, Blackburn Rovers, Bournemouth, dan Crystal Palace merupakan korban Payet di level klub. Sedangkan di level negara, selain Kamerun, Rusia pernah merasakan kesaktian kaki kanan pemain 29 tahun itu.

Menurut laman Daily Mail, rekor kecepatan bola yang pernah dilesakkan Payet mencapai 101,2 kilometer per jam. Itu dilakukannya saat menjebol gawang Rusia. Dari enam gol tendangan bebasnya, bola sepakan Payet memiliki rata-rata kecepatan 86,2 kilometer per jam. Sedangkan rata-rata waktu bola melesak dari saat dia menendang hingga masuk ke gawang mencapai hanya 1,17 detik.

Dengan kecepatan itu, dapat dipastikan tendangan bebas Payet akan sangat sulit diantisipasi penjaga gawang lawan. Catatan itu juga menjadi peringatan bagi lawan-lawan Prancis agar tak melakukan pelanggaran dekat dengan kotak penalti.

Tim Prancis Untuk Piala Eropa :

Penjaga gawang : Hugo Lloris, Steve Mandanda, Benoit Costil

Bek : Lucas Digne, Patrice Evra, Christophe Jallet, Laurent Koscielny, Eliaquim Mangala, Adil Rami, Bacary Sagna, Samuel Umtiti

Gelandang : Yohan Cabaye, Lassana Diarra, N'golo Kante, Blaise Matuidi, Paul Pogba, Moussa Sissoko

Penyerang : Kingsley Coman, Andre Pierre Gignac, Olivier Giroud, Antonie Griezmann, Anthony Martial, Dimitri Payet

DAILYMAIL|FEBRIYAN

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

9 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

14 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

23 hari lalu

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

Pelatih Timnas Prancis, Thiery Henry, menargetkan medali emas sepak bola Olimpiade 2024 Paris.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya