Jamie Vardy, bersama with Riyad Mahrez, setelah mencetak gol dalam pertandingan antara Leicester City dan Newcastle United di Stadion St James' Park, Newcastle, 21 November 2015. REUTERS/Craig Brough
TEMPO.CO, Jakarta - Claudio Ranieri, 64 tahun, Manajer Leicester, akhirnya bisa bernapas lega. Untuk sementara, salah seorang pemain pentingnya, yakni Riyad Mahrez, 25 tahun, dipastikan masih akan tetap bermain bersamanya dengan kaus berlogo Leicester di dada kirinya.
Pemain asal Aljazair itu setuju dengan permintaan manajemen klub yang menginginkannya tidak pergi–paling tidak di masa jendela transfer yang akan berakhir pada 31 Agustus mendatang. Pemain ini pun bisa diturunkan saat Leicester menghadapi Hull dalam laga pertama Liga Inggris musim ini, pada Ahad malam nanti, mulai pukul 18.30 WIB.
Ranieri pantas lega. Kalau Mahrez pergi, mereka dipastikan akan kesulitan mendapatkan pengganti dalam waktu yang tersisa beberapa pekan ini. Pihak klub dengan tegas menyatakan mereka tidak akan menanggapi seluruh tawaran yang masuk.
Belakangan mereka dikabarkan tengah memburu Gabriel Barbosa, striker Brasil yang kini tengah membela negaranya di Olimpiade. Namun uang penawaran yang berjumlah 23 juta pound belum mendapatkan tanggapan positif.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan yang terjadi pada Rabu lalu. Seperti yang dilaporkan berbagai media di Inggris, dalam pertemuan itu hadir Direktur Teknik Leicester Jon Rudkin dan agen Mahrez. Singkatnya, untuk sementara persoalan tentang masa depan pemain asal Le Havre itu dianggap klaar.
Bersama beberapa pemain pilarnya, Mahrez memang bikin Ranieri sport jantung. Berbeda dengan Jamie Vardy, yang memilih tinggal bersamanya di Leicester, meskipun dia mendapatkan tawaran bergabung dengan Arsenal.
Demi mendapatkan pemain kesukaannya itu, Wenger mengaktifkan klausul rilis yang menclok di angka 20 juta pound. Tapi itu tak mempan. Vardy memilih tinggal.
Nah, sebenarnya hal itu pulalah yang dia harapkan yang akan diambil oleh N’Golo Kante. Sayang, pemain Prancis itu memilih pergi dan bergabung dengan Chelsea, yang sebenarnya tak memiliki kesempatan bermain di Liga Champions seperti yang didapatkan Leicester.
Belajar dari kegagalan itu, Ranieri ingin agar Mahrez bertahan. Mahrez memang ingin pergi. Kontrak baru yang disodorkan kepadanya dia tolaknya. Padahal dalam kontrak itu dia mendapatkan jumlah gaji yang lumayan yakni 80 ribu pound per minggu. “Tak aneh bila banyak pihak yang menginginkan Riyad, tapi kami harus fokus pada pekerjaan,” katanya.
Arsenal merupakan klub yang sangat menginginkan Mahrez. Rabu lalu, dari Prancis tersiar kabar bahwa Arsenal baru saja mengajukan penawaran kepada pemain Aljazair itu. Jumlahnya lumayan besar, yakni 35 juta pound—jumlah yang berlipat-lipat dari harga yang mereka keluarkan saat membelinya dari Le Havre dengan harga 375 ribu pound. Seperti halnya Vardy, dia memang sudah diminati sejak lama oleh Arsene Wenger.
Ranieri tentu saja kaget. Rupanya ancaman terhadap pemainnya tidak jua terhenti. Untungnya, semua itu ternyata hanya kabar isapan jempol belaka. Bukan karena berita lain menyebutkan Leicester langsung menolaknya, melainkan sejatinya upaya penawaran yang dilakukan Arsenal sesungguhnya tidak pernah ada. Leicester dan Arsenal secara resmi membantah berita itu. Ranieri pun bernapas lega.