Suporter Meninggal, SOS Minta Presiden Jokowi Hentikan ISC

Reporter

Senin, 7 November 2016 15:21 WIB

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya suporter suporter Persiaj Jakarta, Harun Al Rasyid Lestaluhu alias Ambon, 30 tahun, disambut keprihatinan lembaga watch dog sepak bola nasional, Save Our Soccer #SOS. Kordinator lembaga itu, Akmal Marhali, bahkan meminta Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo untuk menghentikan Indonesia Soccer Championship.

"Terlalu mahal sepak bola harus dibayar dengan nyawa,” kata Akmal dalam rilisnya, Senin, 7 November 2016. "Sepak bola sejatinya adalah panggung hiburan, bukan tempat pemakaman."

Harun meninggal dalam bentrokan dengan warga Lungbenda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 6 November 2016. Bentrokan terjadi di di Tol Palimanan, sekitar pukul 16.40 WIB, setelah laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu lalu. Harun, warga Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, mengembuskan nafas terakhir ketika dilarikan ke Rumah Sakit. Hasil otopsi menyebutkan selain mengalami luka pendarahan di kepala, juga luka memar akibat lemparan batu dan pukulan benda tumpul.

Baca: Rombongan Suporter Persija Tawuran di Cirebon, 1 Tewas

Dalam catatan #SOS, sudah ada 54 tumbal nyawa di sepak bola Indonesia sejak Liga Indonesia digelar pada 1993/1994. Khusus 2016, litbang #SOS mencatat sudah enam nyawa melayang, yakni M. Fahreza (The Jakmania), Stanislaus Gandhang Deswara (BCS, Sleman), Naga Reno Cenopati (Singamania), M. Rovi Arrahman (bobotoh), sampai Gilang dan Harun Al Rasyid Lestaluhu (The Jakmania).

Keenam korban terakhir meninggal dalam kegiatan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) yang digagas pemerintah dan dikelola PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai proyek percontohan reformasi tata kelola sepak bola Indonesia.

“Buat apa ada sepak bola bila masih ada darah, nyawa, dan air mata terbuang sia-sia. Pemerintah dan pihak-pihak terkait harus tanggung jawab terhadap kejadian ini,” kata Akmal. Karena itu, lembaganya meminta Presiden Jokowi menghentikan kompetisi tersebut, karena empat alasan.

Pertama, ISC tak memiliki legal standing yang jelas. Siapa yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang terjadi sejauh ini terkesan tertutup. "Pemerintah, PSSI, GTS? Bila Pemerintah, BOPI sebagai lembaga yang menangani olahraga professional sejauh ini tak mengeluarkan rekomendasi. PSSI sedari awal tidak dilibatkan karena saat ISC digelar posisinya dibekukan Menteri Pemuda dan Olahraga. GTS? Dari mana mendapatkan hak sebagai operator? Ini sangat riskan dan berisiko di tengah persaingan sengit para kontestan dari Sabang sampai Merauke,” kata Akmal.

Baca: Suporter Persija Tewas di Cirebon, Begini Respons Kemenpora

Kedua, ISC yang dikelola GTS dan diharapkan sebagai proyek percontohan reformasi tata kelola sepak bola Indonesia tak memberikan contoh yang benar. Mulai dari kasus Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) pemain asing, kontrak pemain, sampai kepada pengelolaan dan pembinaan suporter yang berujung hilangnya enam nyawa.

Ketiga, keinginan Presiden Jokowi agar sepak bola harus tetap jalan sebagai hiburan masyarakat faktanya malah menjadi tempat bersimbahnya darah, nyawa, dan air mata. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan orangtua, sanak saudara, dan tetangga ketika anak kesayangan mereka pulang nonton sepak bola sudah tertutup kain kafan dan keranda mayat.

Keempat, tak adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah, kepolisian, PSSI, dan GTS untuk mencegah terjadinya aksi-aksi anarkistis di lapangan yang berujung kematian. Tak ada regulasi untuk suporter seperti Football Spectator Act (FSA) di Inggris. Selain itu, dari enam korban tewas belum ada satupun yang diusut tuntas dan pelakunya diberikan hukuman sesuai undang-undang.

GTS dan klub juga tak ada upaya-upaya pembinaan terhadap suporter untuk mencegah potensi kerusuhan dan bentrokan. “SOS berharap Presiden melihat fakta-fakta di lapangan dan menuntut untuk dihentikannya ISC sementara karena sudah tak bisa memberikan hiburan bagi masyarakat. Bahkan, sudah mengalami distorsi menjadi ladang pembantaian dan kuburan massal,” kata Akmal. “ISC silakan bergulir kembali bila operator dan pihak-pihak terkait bisa memberikan jaminan berjalan lebih baik dan tak akan ada nyawa lagi yang jadi tumbal.”

NS

Baca:
Dapat Kontrak Baru, Gaji Ronaldo Kembali Ungguli Bale
Suporter Persija Tewas di Cirebon, Begini Respons Kemenpora
Liga Inggris: Man United Menang Lagi, Ini Komentar Mourinho


Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

6 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

7 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

7 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

8 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

10 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

10 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

10 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

10 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

11 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya