Seribu Polisi Berjaga Amankan Kongres PSSI

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 10 November 2016 09:42 WIB

Rara Medusa, 10 tahun, dirigen cilik Bonek Persebaya berpose bersama ayahnya, Umar Piton sebelum bertolak ke Stadion Tugu pada Selasa, 02 Agustus 2016. Keduanya datang untuk mengikuti aksi protes Bonek kepada Kemenpora dan PSSI. Tempo/Idke Dibramanty Yousha

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak seribu personel kepolisian dari Kepolisian Daerah Metro Jaya bersiap mengamankan kongres pemilihan pengurus pusat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 10 November 2016.

Seribu polisi itu dibagi menjadi tiga lapis. "Ada ring 1-3. Ring 3 jaraknya 2 kilometer dari Ancol," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Awal Chairuddin di Ancol, Kamis, 10.

Penjagaan ketat sudah terlihat dari pintu masuk kawasan Ancol. Puluhan polisi bersenjata lengkap berdiri membentuk barisan di depan pintu masuk Ancol. Bahkan, di dalam hotel, terdapat puluhan personel Brimob bersiap memakai rompi antipeluru dan senapan serbu.

Menurut Awal Chairuddin, penjagaan tersebut bukan hal berlebihan. Chairuddin mengatakan pengamanan polisi selalu berdasarkan laporan dari intelijen. "Jadi kami antisipasi maksimal, termasuk kemungkinan ancaman terorisme," ujarnya.

Polisi bersiaga menjelang ancaman adanya demonstrasi ratusan pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, di lokasi kongres PSSI. Meski begitu, polisi mengaku optimistis Bonek tak akan melakukan unjuk rasa.

Keyakinan Chairudin merujuk pada terjalinnya komunikasi antara suporter Persebaya itu dan PSSI. "Kami sudah siapkan pengamanan sesuai susunan acara yang diberikan PSSI. Kami akan amankan kegiatan dari pembukaan sampai pasca-penutupan."

Sebanyak 86 orang akan bersaing merebutkan 15 kursi pengurus pusat PSSI yang terdiri atas ketua umum, dua wakil ketua, dan 12 anggota Komite Eksekutif. Ada dua nama yang mencuat sebagai ketua umum, yakni Letnan Jenderal Edy Rahmayadi dan Jenderal (purnawirawan) Moeldoko.

Komisaris Besar Chairuddin, sebelumnya Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi, sesuai surat telegram Kepolisian Daerah Metro Jaya, ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara sejak 8 November 2016, menggantikan Komisaris Besar Bolly Heronimus Tifauna, yang menjabat analis kebijakan madya Biro Operasi Polda Metro Jaya.

INDRA WIJAYA

Baca Juga
Kongres PSSI Terbuka untuk Umum, Sore Dijadwalkan Tuntas
Antasari Bebas, Adik Nasrudin: Ungkap Dalang Pembunuhan



Berita terkait

3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

11 Desember 2023

3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi larangan datang ke stadion seluruh Indonesia selama lima tahun kepada tiga suporter Persib Bandung.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

22 Juli 2023

Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada 4 klub Liga 1.

Baca Selengkapnya

PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

21 Juli 2023

PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

PSSI, PT LIB, dan Komisi Disiplin sudah membahas wacana pengurangan poin imbas kerusuhan suporter di Liga 1.

Baca Selengkapnya

Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

21 Juli 2023

Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

Erick Thohir mengingatkan Indonesia masih dalam pantauan FIFA dan berpotensi dihukum jika kerusuhan suporter terus terjadi.

Baca Selengkapnya

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

Komite Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk ketua panitia pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dalam Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI melarang Arema FC bertanding di Malang. Ketua Panpel dan Keamanan dilarang berkiprah di sepak bola selamanya.

Baca Selengkapnya

2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

18 Juni 2022

2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

PSSI melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi kasus meninggalnya dua orang suporter saat laga Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022.

Baca Selengkapnya