TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Real Madrid menahan imbang Barcelona 1-1 pada laga El Clasico, Sabtu malam, 3 Desember 2016, membuat banyak pihak bertanya-tanya soal keangkeran Stadion Camp Nou bagi para lawannya. Barcelona dinilai kerap bermain tak maksimal di depan publiknya sendiri.

Musim ini, Barcelona kehilangan banyak angka di hadapan suporternya. Dari tujuh laga kandang di Liga Spanyol, skuad Luis Enrique hanya mampu meraup angka penuh dalam tiga laga. Sisanya, tiga laga berakhir imbang dan satu laga berakhir dengan kekalahan.

Bandingkan dengan perolehan angka klub itu ketika bermain di kandang lawan. Dari tujuh laga, Lionel Messi cs total meraih 16 angka hasil 5 kali menang, 1 kali seri, 1 kali kalah.

Yang lebih menyakitkan, para pemain Barcelona bermain seperti tak mengenal lapangannya sendiri. Mereka banyak membuang peluang emas yang seharusnya berbuah gol.

Pada laga melawan Madrid, misalnya, Messi dan Neymar membuang setidaknya masing-masing satu peluang emas untuk membobol gawang lawan. Tendangan Messi dan Neymar yang sudah berada di depan gawang melambung di atas mistar gawang.

Tak hanya itu, Barcelona juga gagal mempertahankan keunggulan pada dua laga di Camp Nou. Selain saat meladeni Real Madrid, Barcelona membuang keunggulan 1-0 saat melawan Atletico Madrid dan harus puas dengan hasil 1-1 di akhir pertandingan.

Menghadapi kritik seperti itu, pelatih Luis Enrique mengakui kelemahan anak asuhnya itu. Namun dia tak menjelaskan alasan anak asuhnya bermain buruk di depan publiknya sendiri dan hanya menyatakan mereka harus terus memberikan tekanan kepada Madrid di papan klasemen.

"Sekarang Liga Spanyol memiliki pemimpin kuat di papan klasemen yang tak mudah terjatuh. Satu-satunya peluang yang kami miliki adalah dengan terus memenangi pertandingan dan memberikan tekanan kepada mereka. Permainan kami harus ditingkatkan, terutama di kandang," ujarnya.

SPORT | FEBRIYAN