Pemain Chelsea, Diego Costa meneriakkan kekecewaannya usai kalah dari Arsenal dalam laga Liga Inggris di Emirates Stadium, 24 September 2016. Arsenal sukses membantai Chelsea dengan tiga gol tanpa balas. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Diego Costa mampu bangkit dan menggebrak bersama Antonio Conte. Musim lalu, ia hanya mampu menyumbang 12 gol bagi Chelsea di Liga Inggris dan 16 gol di berbagai kompetisi. Musim ini, ketika kompetisi belum mencapai setengahnya, ia sudah menyumbang 11 gol.
Gol terakhir Costa dicetak saat Chelsea mengalahkan Manchester City 3-1, Sabtu lalu. Saat itu, pemain Spanyol kelahiran Brasil ini juga menyumbang satu assist.
Bersama Conte, ada sejumlah perubahan pada diri Costa. Seperti berikut:
1. Lebih matang dan tak lagi pemarah Musim sebelumnya, Costa dianggap sebagai pemain bengal yang kerap mengumbar kemarahan di dalam lapangan. Ia dianggap kerap melakukan aksi tak perlu yang membuatnya mendapat kartu. Musim ini berbeda. "Ia lebih dewasa. Saya tahu semua orang berpikir dia adalah pemain yang pemarah, tapi Anda bisa melihat ia adalah pemain yang lebih cerdas sekarang," kata Gary Cahill, bek Chelsea. "Ketika kami tak mendapat bola, ia biasanya menjadi frustrasi. Tapi kali ini tidak. Ia justru lebih terlibat."
2. Lebih cerdik, lebih menakutkan Jamie Redknapp, mantan pemain Liverpool yang kini jadi pengamat, menyebut dalam laga melawan City, Costa memenangi pertarungan dengan Sergio Aguero. “Costa menunjukkan tampilan terbaik sebagai penyerang, yang tak lagi saya lihat dalam waktu lama," kata dia. Dengan kekuatan dan kecerdikannya, ia tak hanya menyulitkan satu bek saja. "Ia mencetak gol, memberi assist, dan meski dihadapkan pada tiga bek, Costa mampu membuat bek City kedodoran. Ia berubah secara mental. Saya sangat ingin tahu apa yang dilakukan Conte padanya."
3. Tak lagi egoistis Assist yang dia berikan, untuk Willian, saat melawan City menjadi buktinya. “Apakah Anda melihat Costa melewati Nicolas Otamendi dan membuat bek itu mati kutu, lalu tanpa mementingkan diri sendiri, ia memberi umpan luar biasa buat Willian. Itu sungguh hal yang sensasional," kata Garth Crooks, seorang komentator.
