Pemain Chelsea, Cesc Fabregas meluapkan kegembiraannya setelah mencetak gol penutup untuk timnya, dalam Piala Liga, antara Leicester City dan Chelsea di Stadion King Power, Leicester, 21 September 2016. Chelsea menang 4-2 lewat perpanjangan waktu. Julian Finney/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta – Cesc Fabregas menyumbang satu assist saat Chelsea mengalahkan Hull City 2-0 dalam laga lanjutan Liga Inggris, Sabtu malam, 21 Januari 2017. Umpan matangnya, yang diteruskan oleh Gary Cahill, menjadi gol, yang mengantarnya menjadi raja assist di kalangan pemain Liga Inggris yang masih bermain, meski cap tersebut belakangan lebih sering disematkan pada Mesut Oezil (Arsenal).
Gelandang asal Spanyol itu sudah menyumbangkan 6 assist dalam 5 penampilannya sebagai starter bersama Chelsea pada musim ini. Ia melebihi torehan Nemanja Matic (6), Diego Costa (5), Pedro (5), Mesut Oezil (4), dan Eden Hazard (3). Dia ini sudah menyumbang 31 assist sejak bergabung dengan Chelsea.
Fabregas rata-rata mampu membuat assist setiap 72 menit pada musim ini, melebihi pemain mana pun di lima liga top Eropa. Secara total, dia sudah menyumbangkan 101 assist, sama dengan koleksi Wayne Rooney di Manchester United. Keduanya hanya kalah oleh Ryan Giggs (162) dan Frank Lampard (102).
Sayangnya, dengan sumbangan seperti itu, ia kini tak selalu jadi pilihan utama pelatih Antonio Conte. Sejauh ini, di Liga Inggris, ia baru lima kali jadi starter dan pernah delapan kali jadi pemain pengganti. Selain enam assist, ia sudah menyumbang satu gol.
Conte justru mengaku gembira melihat sikap Chelsea menghadapi kondisi itu. “Saya sangat senang dengan sikap dan kerja kerasnya, meski tak sering bermain,” kata pelatih asal Italia ini. “Cesc selalu menunjukkan komitmen besar dan saya puas melihatnya.”
