Pelatih Arsenal, Arsene Wenger meluapkan kekecewaannya saat timnya berhasil dikalahkan Dinamo Zagreb pada pertandingan Liga Champions Grup F di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia, 17 September 2015. Action Images via Reuters/Matthew Childs
TEMPO.CO, Jakarta - Hanya mampu membawa Arsenal menempati peringkat kelima Liga Inggris, nasib Arsene Wenger sebagai pelatih The Gunners akan ditentukan pascalaga final Piala FA pada 27 Mei mendatang. Pada saat itu, Arsenal akan bertanding melawan Chelsea di Stadion Wembley, London.
Jika berhasil membawa Arsenal menjuarai Piala FA 2017, kemungkinan besar Wenger akan tetap bertahan di klub itu. Namun, jika dia gagal, pemecatan adalah nasib yang membayangi kiprah pelatih asal Prancis itu di Arsenal.
Bagi Arsenal, finis di peringkat kelima Liga Inggris berarti kegagalan mendapatkan jatah ke Liga Champions Eropa musim 2017/2018. Itu adalah pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir Arsenal gagal mendapatkan jatah ke kompetisi kasta tertinggi liga-liga Eropa. Kemenangan 3-1 atas Everton menjadi tidak berarti.
"Masa depan saya di Arsenal akan ditentukan seusai rapat pimpinan pada 27 Mei, seusai final Piala FA. Ada banyak masalah yang akan dibahas dalam rapat tersebut, salah satunya tentang posisi saya sebagai manajer. Sudah pasti saya akan datang ke rapat itu. Namun yang terpenting saat ini adalah berkonsentrasi untuk pertandingan 27 Mei nanti," ujar Wenger.
Wenger mulai menukangi Arsenal pada 1996 setelah ditransfer dari Nagoya Grampus Eight di Jepang. Selama menjadi pelatih Arsenal, Wenger menghasilkan 3 gelar juara Liga Inggris, 6 gelar juara Piala FA, dan 6 Piala Community Shields.
Arsenal gagal menyalip Liverpool dalam perburuan peringkat keempat Liga Inggris karena lawannya itu juga berhasil menang atas Middlesbrough 3-0. Kini satu-satunya harapan bagi Wenger untuk kembali menghadiahkan trofi bagi Arsenal adalah Piala FA.
Para penggemar Arsenal sendiri selalu meneriakkan seruan agar Wenger dipecat. Pelatih berusia 67 tahun itu sudah dianggap terlalu tua dan perlu diganti.
"Saat ini, posisi saya memang sulit. Saya juga mengakui mengalami tekanan psikologis yang berat. Namun itu bukan alasan untuk mencari-cari kesalahan. Siapa pun tidak perlu mempertanyakan soal komitmen profesional saya," tutur Wenger.
