Pelatih Manchester United Jose Mourinho, diangkat para pemain dan staf saat merayakan kemenangan atas Ajax pada laga Final Liga Eropa di Friends Arena, Solna, Stockholm, 25 Mei 2017. AP/Martin Meissner
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Jose Mourinho, tak menampik bahwa skuad Manchester United ( MU ) menerapkan gaya permainan pragmatis pada laga final Liga Eropa melawan Ajax Amsterdam Kamis dini hari tadi. Menurut dia, kemenangan 2-0 yang diraih skuadnya itu adalah kemenangan pragmatisme.
Mourinho mengakui bahwa skuadnya bermain bertahan pada laga itu. Namun menurut dia, strategi itu dilakukannya untuk mengurangi keunggulan kualitas yang dimiliki Ajax dan mencoba untuk mengeksploitasi kekurangan skuad asuhan Peter Bosz.
"Malam ini adalah kemenangan pragmatisme, kemenangan orang-orang yang rendah hati, orang-orang yang menghormati lawannya, mereka yang mencoba mengurangi keunggulan lawan, mencoba untuk mengeksploitasi kekurangan lawan," ujarnya.
"Bagi saya ini adalah kemenangan dari kumpulan pemain yang fantastis, tetapi berdasarkan pragmatisme dan prinsip kerendahatian. Tak ada puisi, hanya orang-orang yang rendah hati," lanjutnya.
Sebelumnya pelatih Ajax, Peter Bosz, enggan mengakui keunggulan MU yang memenangkan laga itu dengan skor 2-0. Menurut dia, Ajax tak sepantasnya kalah pada laga final Liga Eropa melawan skuad asuhan Jose Mourinho itu.