Gegap gempita Bonek di Markas Persebaya Karang Gayam usai mendengar Persebaya dipastikan resmi kembali bermain di Divisi Utama, 8 Januari 2017. Ratusan bonek berkumpul untuk tasyakuran sekaligus mendoakan arwah bonek yang meninggal. TEMPO/Artika Farmita
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 ribu Bonek--suporter persebaya--meramaikan Anniversary Game Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu malam, 17 Juni 2017. Acara HUT Persebaya ke-90 itu dipuncaki dengan laga uji coba antara klub tuan rumah dengan Persik Kediri, sesama klub Liga 2.
Sebelum pertandingan puncak yang berakhir imbang dengan skor 1-1, Bonek yang hadir di stadion disuguhi laga hiburan yang dimainkan para legenda hidup Persebaya. Mereka bertanding dengan membentuk dua tim, yakni tim Persebaya Putih dan Persebaya Hijau.
Mereka antara lain Budi Santoso, Hadi Ismanto (generasi 70-an); Muharom Rusdiana, Putut Wijanarko, Yusuf Ekodono, Seger Sutrisno, Syamsul Arifin, Syamsul Arifin, Maura Hally (80-an); Bejo Sugiantoro, Mursyid Effendi, Uston Nawawi, Chairil Anwar Pace, Anang Ma'ruf (90-an).
Pertandingan yang digelar dalam format 2 x 35 menit ini berakhir imbang 2-2. Pertandingan itu mendapat sambutan meriah dari Bonek. Laga puncak pun tak kalah meriahnya. Sepanjang pertandingan, flare tak henti-hentinya menyala. Bahkan pertandingan beberapa kali harus dihentikan.
Bonek tak lelah memberi dukungan dan semangat kepada pemian Persebaya. Dukungan itu dijawab Rendi Irwan dengan mencetak gol lebih dulu ke gawang Persik di babak pertama, sebelum kemudian disamakan tim lawan. Laga ini ditutup dengan perayaan pesta kembang api.
Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda, mengucapkan terima kasih atas antusiasme yang tinggi yang ditunjukkan Bonek. Dia mengaku merinding melihat antusiasme Bonek. "Ini adalah perayaan ulang tahun terheboh," kata Azrul sembari berharap Persebaya kembali berlaga di Liga 1.