Penyerang Napoli Gonzalo Higuain, berusaha melewati hadangan dua pemain AS Roma Ervin Zukanovic dan Antonio Rudiger pada pertandingan Liga Italia di stadion Olympico, Roma, 26 April 2016. REUTERS/Max Rossi
TEMPO.CO, Jakarta - Antonio Rudiger tengah diperebutkan Chelsea dan Manchester City. Ia sudah membuktikan diri dengan membantu Jerman menaklukkan Cile di final Piala Konfederasi.
Bek AS Roma yang memiliki nilai transfer 30 juta pounds menunjukkan kelasnya di awal pertandingan setelah tekelnya menghalangi peluang Cile mencetak gol.
Pemain berusia 24 tahun ini memulai karier profesionalnya di Stuttgart sebelum pindah ke Roma pada 2015 dan sekarang dia siap pindah ke Liga Inggris.
• Jaminan di depan Gawang
Rudiger memiliki awal yang bagus di laga final setelah dia membuat tekel last gasp dalam menit ke-5 untuk menghentikan peluang gelandang Cile Charles Aranguiz menendang ke arah gawang Jerman. Dan paska Jerman mencetak gol di babak pertama, Cile terus menekan lini pertahanan Jerman hingga laga usai. Untungnya Rudiger dan kawan-kawan sukses menggagalkan upaya Alexis Sanchez dan rekan setimnya.
• Gagalkan Sanchez, Vidal dan Vargas Mencetak Gol
Rudiger ditugasi pelatih Joachim Low membuat penyerang Arsenal Alexis Sanchez tak berdaya selama 90 menit. Dia juga harus mengawasi gelandang Bayern Muenchen Arturo Vidal dan penyerang Eduardo Vargas. Rudiger tampil dominan di udara dan membatasi ruang gerak para pemain Cile.
• Mampu Bermain dalam Sistem 3-4-3
Jika Rudiger jadi pindah ke Stadion Stamford Bridge, dia diharapkan dapat mudah beradaptasi dengan sistem pertahanan yang dibangun Antonio Conte. Musim lalu Chelsea meraih 13 kemenangan beruntun setelah Conte mengubah lini belakang menjadi tiga bek Sepeninggal John Terry, Conte bertekad memperbaiki lini pertahanannya untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Dan pelatih asal Italia percaya Rudiger cocok masuk dalam sistemnya.
• Fisik yang sesuai dengan Liga Inggris
Banyak pemain khususnya bek kesulitan beradaptasi dengan Liga Inggris karena karakter tim di liga utama yang brutal dan mengintimidasi. Tapi dengan tinggi 188 cm, Rudiger memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk bersaing di liga utama Tekel-nya menunjukkan dia memiliki kecepatan yang signifikan dan menghadirkan ancaman di udara untuk City atau Chelsea saat menyerang dan bertahan.
Rudiger membuktikan bisa tampil baik di turnamen besar saat ia membantu timnas muda Jerman tak kebobolan. Ini piala pertamanya bersama tim sepanjang karirnya. Sebelumnya Rudiger meraih medali Fritz Walter dari Asosiasi Sepakbola Jerman sebagai pemain terbaik U-19 pada 2012. Kemenangan di Piala Konfederasi akan memberinya pengalaman dan cita rasa sukses yang kemungkinan dalam diulang di Inggris.
