Berita Transfer: Kisah Manchester United Mengejar Eric Dier
Editor
Nurdin Saleh TNR
Kamis, 13 Juli 2017 17:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perburuan Manchester United terhadap gelandang Tottenham Hotspur, Eric Dier, menghadirkan kisah menarik. Kedua klub masih saling ngotot adu kekuatan.
Jawabannya akan tetap sama. Kata yang keluar dari Daniel Levy, bos Tottenham Hotspur, tak berbeda dengan yang pernah disampaikan sebelumnya bahwa Eric Dier tidak akan dijual. Ed Woodward, Wakil CEO Manchester United, sudah tahu jawaban itu ketika dia menemuinya saat musim kompetisi lalu akan berakhir.
Tapi rupanya Woody—panggilan Woodward—tak kenal kata menyerah. Kini dikabarkan bahwa klub itu tengah menyusun rencana baru untuk menggaet gelandang bertahan tersebut. Tawaran baru yang akan dimasukkan ke White Hart Lane sebesar US$ 50 juta.
Baca: Beli Lukaku, Manchester United Bisa Lampaui Rekor Harga Pogba
Ada sebabnya jika Setan Merah ngotot. Semula berawal dari keberhasilan Manchester United menelikung kepindahan Romelu Lukaku ke Chelsea. Di tengah jalan, transfer yang tadinya mulus-mulus saja tiba-tiba berubah haluan. Bukannya pergi ke London, Lukaku malah belok ke Old Trafford.
Jose Mourinho dan Manchester United tentu senang mendapatkan bekas striker Everton itu. Tapi, yang kemudian terjadi, keinginannya membawa Nemanja Matic—pemain yang dia beli dari Benfica saat masih menjadi Manajer Chelsea—dipastikan gagal. Chelsea marah terhadap tingkah United yang menggaet Lukaku di tengah jalan.
Matic jelas tinggal kenangan, meski sebenarnya Jose Mourinho kadung cinta berat pada permainan pemain asal Serbia itu. Nah, kini Dier yang kembali menjadi incaran.
Selepas kepergian Wayne Rooney ke Everton, Manchester United telah menunjuk Michael Carrick sebagai kapten, tapi klub ini tetap membutuhkan pemain jangkar lain. Lagi pula Carrick, yang sudah berusia 36 tahun, tidak mungkin bisa tampil penuh.
Nah, Dier, yang merupakan gelandang bertahan di Three Lions, adalah pilihan pas setelah kegagalan membawa Matic. Terlebih Dier dikabarkan tidak nyaman dengan posisinya sekarang. Belakangan media di Inggris menyebutkan dia berminat pindah ke Old Trafford.
Sejak kedatangan Victor Wanyama dari Southampton, dia lebih banyak diturunkan sebagai pemain belakang. Padahal Dier lebih merasa cocok bermain di posisi gelandang bertahan.
Ketidaknyamanan inilah yang kemudian dilihat Mourinho. Dalam skema permainan yang akan dipraktikkan pada musim depan, Dier—bila berhasil digaet—bakal ditempatkan di posisi gelandang bertahan. Pas betul dengan keinginan Dier.
Baca: Terungkap: Manchester United Pantau Lacazette, tapi Pilih Lukaku
Faktor pendorong lainnya, Dier adalah fan berat klub berjulukan Setan Merah itu. Hal itu dia akui saat masih berada di Sporting Lisbon, klubnya di level junior, sekitar tujuh tahun lalu. “Sulit rasanya menolak bila ada tawaran dari United,” kata Dier ketika itu.
Tapi jelas tak gampang membawa Dier pergi. Levy dan Pochettino sudah satu kata bahwa hanya ada satu pemain tim inti yang boleh pergi pada musim ini. Orang itu adalah Kyle Walker, bek kanan—yang kini dikabarkan diincar Manchester City.
Walker rencananya dilepas karena mereka sudah punya pengganti, Kieran Trippier. Sedangkan Dier? No way. Pochettino masih membutuhkan peran pemain berumur 23 tahun itu.
Buntu? Tidak juga. Menurut Guardian, ada celah yang bisa dimainkan oleh Woody untuk membawanya pergi. Bila tawaran kedua sebesar 50 juta pound itu benar-benar dimasukkan, hal itu akan membuat Levy berpikir keras.
Uang sebanyak itu punya banyak arti. Gaji Dier di United tiap pekan akan naik dua kali lipat dari yang didapatkan di White Hart Lane saat ini yang mencapai 70 juta pound. Nah, tentu Dier akan kian tertarik untuk pergi ke Old Trafford.
Andai Levy menahan pemain itu pergi, konsekuensinya dia harus menaikkan gaji Dier. Ini yang repot. Kalau Dier meminta kenaikan gaji, sudah pasti Levy harus mengubah struktur gaji para pemainnya. Saat ini, pemain yang paling besar gajinya adalah Harry Kane, yang mencapai 125 ribu pound. Kalau gaji Dier dinaikkan, hal itu akan membuat pemain lain berbuat serupa.
Itu hanya analisis semata. Yang jelas, Levy adalah negosiator ulung. Dia banyak menaklukkan klub yang meminati pemainnya. Termasuk saat Madrid menginginkan Gareth Bale ke Madrid, empat tahun lalu, yang kemudian tercatat sebagai rekor kala itu.
Untuk Dier, dia masih punya satu senjata. Kalau Manchester United ngotot mau ambil, sediakan uang 60 juta pound—seperti yang pernah ditulis di banyak media di Inggris. Woodward dan Mourinho jelas harus punya strategi lain untuk merontokkan kekukuhan Daniel Levy.
GUARDIAN | DAILYMAIL | IRFAN