Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok
Reporter
Editor
Jumat, 15 September 2017 23:00 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Brylian Negiehta Dwiki Aldama (tengah) melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16 Nicky Melvin Singh (kanan) dalam pertandingam persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 8 Juni 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga pertama kualifikasi Piala AFC U-16 di Stadion Rajamangala, bangkok pada Sabtu besok. Ini merupakan pertemuan pertama Indonesia dengan anggota termuda di Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu.
Kepulauan Mariana Utara sejatinya bukan bagian dari dari benua Asia. Negara persemakmuran Amerika Serikat itu merupakan negara kepulauan kecil di Samudra Pasifik, berdampingan dengan Guam.
Dalam sejarahnya, negara ini pernah dikuasai oleh Spanyol, Jerman hingga Jepang. Pasca kemenangan Amerika Serikat pada Perang Dunia II, masyarakat Mariana Utara menjadi wilayah yang secara administrasi masuk ke dalam wilayah Amerika Serikat di Samudera Pasific seperti Guam dan Hawaii.
Setelah 4 kali referendum, masyarakat Kepulauan Mariana Utara menolak status merdeka secara penuh dari Amerika Serikat. Mereka pun akhirnya mendapatkan status sebagai negara persemakmuran Amerika Serikat pada 1975.
Secara geografis, negara ini terdiri 3 kepulauan besar bernama Saipan, Tinian dan Rota. Capitol Hill merupakan ibukota dari negara ini yang terletak di Pulau Saipan.
Di dunia sepak bola, negara ini baru membentuk asosiasi sepak bola pada 2005. Mereka baru mendapatkan pengakuan dari Asosiasi Sepak Bola Asia Timur pada 2008 dan setahun setelahnya secara resmi menjadi anggota-kuasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia.
Sepanjang keikutsertaannya di sejumlah kompetisi, negara yang memiliki jumlah penduduk hingga 53.800 jiwa itu selalu menjadi lumbung gol lawan. Mereka pernah dibantai Korea Utara dengan skor 18-0 dan Cina dengan skor 14-0.
Pada ajang kualifikasi Piala AFC U-16 2015 lalu, mereka juga menjadi lumbung gol di Grup H. Mereka kalah 4 kali dari 4 laga dan kebobolan 38 gol serta tak mampu sekali pun membobol gawang lawan.
Dengan lawan seperti itu, tampaknya Timnas Indonesia U-16 memiliki peluang besar untuk melewati laga pertama kualifikasi Piala AFC U-16 dengan mudah. Namun skuad Garuda Asia tak boleh memandang remeh lawan karena di atas lapangan semua hal bisa saja terjadi.
