TEMPO, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, mengaku tak banyak kesulitan dalam mencari pemain untuk skuad timnya. Selama ini, ia mengatakan banyak memperhatikan dan menganalisis para pemain beraksi di Liga Indonesia.
Milla diketahui kerap menonton langsung pertandingan beberapa klub, seperti Bali United, Persija Jakarta, dan Persib Bandung. Namun, ujar Milla, tak hanya klub besar saja yang ia tonton.
"Selain di stadion, saya nonton dari televisi. Kalau kurang, saya minta data dari federasi," kata Milla saat ditemui seusai laga persahabatan melawan Kamboja di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu, 4 Oktober 2017.
Selama delapan bulan menukangi timnas U-22 dan senior, ia mengakui banyak terbantu oleh analisis yang ia punya. Skuad timnas U-22 yang berlaga di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, adalah contohnya.
Milla menuturkan tak banyak kesulitan yang ia dapat dalam mencari dan menganalisis pemain. Ia justru menyayangkan masih kurangnya waktu yang ia habiskan untuk melatih skuad Garuda.
Pelatih asal Spanyol itu berujar, kriteria pemain yang ia butuhkan selalu ketat. Dengan analisis yang ia punya, Milla mengatakan bisa menilai mana pemain terbaik yang ada di Indonesia. Ia menilai pemain timnas adalah pemain yang terbukti memang terbaik di posisinya masing-masing.
Namun ternyata bukan hanya itu kriteria pemain yang ia sukai. "(Saya juga melihat) apakah pemain tersebut sesuai dengan gaya bermain yang saya punya, sistem yang saya punya? Apakah pemain ini bisa menjadi contoh buat pemain lain di dalam dan di luar lapangan?" ucapnya.
Sejak menangani timnas pada Januari 2017, Milla telah membawa Indonesia U-22 meraih peringkat ketiga SEA Games 2017. Dalam pertandingan persahabatan kontra Kamboja, Milla membawa tujuh pemain di bawah usia 22 tahun ke dalam skuad senior.
Tantangan besar yang akan dihadapi Milla dan timnas Indonesia adalah berlaga di Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki beban berat untuk dapat berprestasi.
EGI ADYATAMA