TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona masih berpeluang mencetak prestasi treble, yaitu memenangi tiga gelar juara dalam satu musim kompetisi. Tapi, jalan mereka menuju sukses menjuarai La Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions semakin berat.
Sejak 1966, ada delapan tim La Liga yang berhasil meraih treble. Tapi, baru Barcelona yang bisa meraihnya dua kali. Tapi, untuk meraih sukses istimewa itu yang ketiga kali sekarang, Barcelona harus berjuang lebih keras.
Persaingan sekarang semakin sengit disebabkan kian meratanya kemampuan keuangan klub-klub untuk mendatangkan pemain dan pelatih terbaik, Tingkat kompetisi di La Liga sudah seperti di Liga Primer Inggris, yaitu tim papan atas atau yang sedang memimpin klasemen bisa mendadak tumbang di tangan tim papan bawah.
Keadaan yang terakhir terlihat ketika Espanyol dan Getafe bisa menahan seri Barcelona. Tambahan lagi, ada tim yang di pasar senilai 858.500.00 euro atau sekitar Rp 14,41 triliun seperti Real Madrid bisa terpuruk di peringkat keempat La Liga sekarang.
Baca:
Ini Target Selanjutnya Marko Simic di Persija Jakarta
Real Madrid Bangkit, Ronaldo Ingin Lawan Messi di Liga Champions
Soal Gol Messi, Pemain Chelsea Saling Tuding
Setelah meraih hasil seri 1-1 pada partai tandang 16 besar Liga Champions 2018 di kandang Chelsea, Barcelona memang mendapatkan modal yang menguntungkan untuk menghadapi pertemuan kedua di Camp Nou, Maret nanti. Barca tinggal membutuhkan hasil seri 0-0 untuk lolos ke perempat final.
Tapi, dari jalannya pertandingan di Stamford Bridge, Inggris, 21 Februari 2018, tampak bahwa Chelsea masih punya peluang besar untuk bisa mengalahkan Barcelona di kandangnya.
Selain itu, lawan Barcelona pada babak final Copa del Rey atau Piala Raja Spanyol adalah Sevilla yang sama sekali tak bisa diremehkan. Sevilla tampil luar biasa musim ini di La Liga dan Eropa.
Di La Liga, Barcelona unggul tujuh poin di puncak klasemen dari peringkat kedua, Atletico Madrid. Tapi, Atletico yang sudah tersingkir dari Liga Champions punya sejarah deretan kejutan yang luar biasa, Tim yang kini berlaga di Liga Europa ini masih berpotensi merusak pesta kemenangan Barcelona di La Liga Spanyol.
Setelah kalah 1-5 secara agregat melawan Real Madrid pada Piala Super Spanyol awal musim ini dan ditinggalkan Neymar, Barcelona berhasil menyembuhkan lukanya.
Barcelona selanjunya meraih hasil bagus dengan tim yang kompak dan terutama begitu solid di lini belakang serta tengah.
Pelatih Ernesto Valverde mengubah ketajaman Barcelona dari hanya berfokus ke trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, pada masa sebelumnya, menjadi kepada 11 pemain di lapangan.
Tapi, seperti kiasan klasik bahwa dalam sepak bola segalanya bisa terjadi, pasukan Valverde ini tak bisa membayangkan tiga gelar sudah di depan mata.
Bila lolos dari hadangan Chelsea, masih ada tim-tim besar yang bakal menunggu mereka di perempat final seperti Bayern Munich, Juventusm atau tim-tim dari Inggris lainnya.
Hanya, Barcelona memang layak memburu treble. Mereka punya modal untuk itu, belum terkalahkan di La Liga dan Liga Champions serta sudah berada di final Piala Raja Spanyol.
BARCA BLAUGRANES | SOCCERNET | HARI PRASETYO