TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kepindahan Cristiano Ronaldo ke Juventus direspon pasar dengan sangat baik. Harga saham Juventus dikabarkan melambung.
Media Spanyol Marca mengabarkan bahwa harga saham Juventus naik hingga 5,89 persen pada perdagangan Rabu waktu setempat. Sehari sebelumnya, saat isu tersebut mulai bergulir, saham Juventus juga mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen.
Isu tersebut mendapatkan respon yang baik di pasar Italia karena Juventus dianggap serius dalam memperkuat skuad mereka menghadapi musim depan. Setelah dua kali masuk final Liga Champions secara beruntun, musim lalu Juventus gagal bersinar dan hanya mencapai perempat final.
Sebelumnya rumor kepindahan Ronaldo ke Juventus mencuat setelah si pemain dikabarkan kecewa dengan janji kosong Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang akan memperbarui kontraknya. Ronaldo menilai dia layak menjadi pemain dengan gaji termahal di dunia setelah membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions selama dua musim terakhir.
Gaji Ronaldo sendiri tersalip oleh Lionel Messi setelah Barcelona memperpanjang kontrak mega bintang asal Argentina itu pada akhir 2017 lalu. Dia juga mendapatkan bayaran di bawah Neymar Jr yang hengkang ke Paris Saint-Germaine pada awal musim 2017-2018.
Pasca membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions musim lalu, Ronaldo sempat menodong Perez untuk merealisasikan janjinya. Namun Perez enggan menyodorkan tawaran kontrak baru karena kontrak Ronaldo saat ini masih berdurasi cukup panjang, hingga 2021.
Selain itu Real Madrid dikabarkan juga ingin menyegarkan skuadnya mengingat para pemain mereka kini sudah mulai uzur. Dalam dua musim terakhir Perez bergerilya untuk mendapatkan bintang muda seperti Kylian Mbappe dan Neymar Jr.
Namun kabar soal transfer Ronaldo itu diragukan oleh eks Direktur Juventus, Luciano Moggi. Menurut dia, Juventus tak akan mau menyanggupi gaji Ronaldo senilai 30 juta euro per musim. Selain itu, investasi sebesar 100 juta euro untuk seorang pemain yang akan berusia 34 tahun juga dianggap sebagai investasi yang buruk. Jadi, apakah kabar ini hanya merupakan upaya Juventus untuk menggoreng nilai sahamnya saja?
MARCA