Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uruguay Vs Prancis, Oscar Tabarez Sang Guru Pengganjal Prancis

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Oscar Tabarez pelatih kepala timnas Uruguay. Clive Mason/Getty Images
Oscar Tabarez pelatih kepala timnas Uruguay. Clive Mason/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laga Uruguay vs Prancis pada babak 8 besar Piala Dunia 2018 akan tersaji di Stadion Nizhny Novgorod Jumat malam nanti. Meskipun secara materi pemain Uruguay kalah kelas dari Prancis, mereka memiliki juru racik piawai Oscar Tabarez yang bisa menjadi kunci pada laga ini.

Tabarez bisa dianggap sebagai batu sandungan bagi Prancis. Secara total, kedua negara sudah bertemu delapan kali dan empat diantaranya ketika Uruguay ditangani Tabarez. Dari jumlah itu, Tabarez tak pernah sekali pun menelan kekalahan dari atas skuad Ayam Jago. Catatan satu kemenangan dan tiga kali seri membuat pelatih asli Uruguay itu bisa dianggap lebih piawai ketimbang pelatih lawan, Didier Deschamps.

Secara pengalaman, Oscar Tabarez, memang seorang pelatih kawakan yang sudah banyak memakan asam garam. Memulai karirnya setelah satu tahun pensiun sebagai pemain pada 1979, tabarez menangani tim Uuguay, Bella Vista. Disana dia bertemu dengan Jose Herrera, pelatih fisik yang hingga kini menenaminya kemana pun dia melatih.

Kecintaannya mengorbitkan pemain muda di Bella Vista membuat federasi sepak bola Uruguay merekrutnya sebagai pelatih Timnas Uruguay U-20 setahun berselang. Meskipun merangkap jabatan, Tabarez terbukti sukses setelah memlawan skuad muda Uruguay meraih medali emas di Pan American Games 1983.

Nama Tabarez kembali mencuat pada 1987 setelah dia membawa Penarol menjuarai Copa Libertadores. Setahun berselang dia pun dipercaya menukangi tim senior Uruguay yang akan berlaga di Copa Amerika 1989.

Di ajang sepak bola antar negara paling bergengsi di Amerika Selatan itu, Oscar Tabarez kembali mencuri perhatian. Dia sukses membawa Uruguay ke babk final. Dalam perjalanannya, Uruguay berhasil mengandaskan Argentina yang diperkuat Diego Maradona. Naas, Uruguay kalah dari tuan rumah Brasil di partai final.

Namun kejeniusannya seakan terhenti pada Piala Dunia 1990 di Italia. Uruguay sempat terseok-seok di babak penyisihan grup. Seri melawan Spanyol, kalah dari Belgia dan menang atas Korea Selatan merupakan catatan Uruguay. Namun pada babak 16 besar langkah mereka harus terhenti di kaki Italia. Kekalahan yang membuat dia memutuskan berhenti dari jabatan pelatih Uruguay.

Dia kembali ke Timnas Uruguay setelah mereka gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2006. Kepada federasi sepak bola Uruguay, Tabarez saat itu mempresentasikan rencananya untuk semua tim kategori umur hingga tim senior. Menurut dia, harus ada keseragaman soal bagaimana cara Uruguay bermain dari level junior hingga senior. Hal itu membuat dia mendapatkan julukan El Maestro atau Sang Guru.

Pertemuan pertama Tabarez dengan Prancis adalah pada November 2008 dalam laga uji coba. Sadar timnya kalah kelas dari Prancis yang masih diperkuat Thierry Henry, Franck Riberry, Nicholas Anelka, hingga Patrick Vieira dan Willian Gallas, Tabarez mengubah skema permainan Uruguay. Dia keluar dari pakem 4-3-3 yang biasa dia gunakan dan memilih bermain dengan enam bek.

Strategi itu sukses membuat Prancis yang ditangani Raymond Domenech frustasi. Meski menguasai pertandingan Prancis gagal menjebol gawang Uruguay.

Dua tahun berselang, Tabarez kembali beradu strategi dengan Prancis. Kali ini di ajang Piala Dunia 2010. Pada laga pembuka grup A, Uruguay kembali menahan imbang Prancis yang menjadi pesaing kuat mereka untuk lolos ke babak 16 besar.

Lagi-lagi kecerdikan Tabarez patut diacungi jempol. Sadar bahwa strategi bertahan yang dia terapkan mungkin bisa sudah bisa dibaca oleh Domenech, Tabarez kali ini justru hanya bermain dengan tiga bek dalam skema 3-5-2. Laga berjalan cukup keras saat itu hingga wasit harus mengeluarkan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah.

Namun pada akhirnya, Uruguay lah yang berjaya. Setelah menahan imbang Prancis, mereka menang atas tuan rumah Afrika Selatan dan Meksiko hingga mampu meraih gelar juara grup A.

Di ajang itu, dia bahkan mampu membawa Uruguay lolos hingga babak semi final. Naas, mereka ditumbangkan oleh Belanda. Pada perebutan gelar juara ketiga, Uruguay kalah secara dramatis dari jerman dengan skor 2-3. Jerman menang lewat gol Sami Khedira di menit-menit akhir pertandingan.

Itu merupakan raihan terbaik Tabarez bersama Uruguay di ajang Piala Dunia. Setahun berselang dia bahkan membawa Uruguay meraih gelar Copa America pertamanya sejak 1995. Dia menyingkirkan Argentina yang diperkuat Lionel Messi pada babak perempat final lewat drama adu pinalti. Di partai puncak, Uruguay membantai Paraguay 3-0.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga tahun berselang, Tabarez kembali membawa Uruguay berlaga di Piala Dunia. Dia mencetak rekor sebagai pelatih pertama Uruguay yang mampu mengalahkan tim asal Eropa dalam lebih dari 4 dekade terakhir setelah menang 2-1 dari Inggris.

Naas, sukses Tabarez sempat tercoreng aksi gigit telinga penyerang Luis Suarez terhadap bek Italia, Giorgio Chiellini. Uruguay lolos ke babak 16 besar berkat kemenangan 1-0 dari Italia namun kalah 0-2 dari Kolombia setelah absennya Suarez.

Setelah Piala Dunia 2010, Tabarez dua kali beradu strategi dengan Deschamps. Pada laga persahabatan Agustus 2012, Tabarez lagi-lagi menahan imbang Prancis meskipun tak diperkuat sejumlah pemain andalannya seperti Luis Suarez dan Edinson Cavani.

Setahun kemudian, dia sukses meraih kemenangan perdananya dari Prancis dan Deschamps. Gol tunggal Luis Suarez menjadi penentu kemenangan Uruguay.

Sebagai seorang pelatih, selain dianggap piawai dalam meracik strategi, Tabarez dikenal sebagai sosok yang keras dan karismatik. Dia selalu bersikap dingin terhadap media dengan tak mau sedikitpun membocorkan strategi yang dia siapkan.

Sikapnya yang keras itu juga yang membuat Tabarez enggan mundur dari kursi pelatih Uruguay meskipun disebut mengalami gangguan syaraf kronis. Pada ajang Copa America Centenario dua tahun lalu, dia terlihat harus menggunakan mobil golf di pinggir lapangan. Pada Piala Dunia 2018 ini, sebuah tongkat bantuan untuk berjalan tak pernah lepas dari sisinya.

Mental keras Tabarez itulah yang membuat dia dihormati seluruh pemainnya. Dia juga selalu menunjukan loyalitasnya kepada para pemainnya. Saat Suarez menggigit kuping Chiellini pada Piala Duni 2014, Tabarez maju ke depan dan membela pemainnya tersebut.

Tak hanya itu, dia juga pernah terlibat keributan pada babak 16 besar Copa Libertadores 1991. Saat itu terjadi adu jotos antara pemain Boca Juniors, tim yang dia tangani, dengan pemain Colo-Colo. Tabarez ikut dalam adu jotos itu dan dilaporkan menerima dua pukulan di wajahnya.

Tak hanya itu, Tabarez pun selalu punya komentar mengejutkan soal permainan keras yang ditunjukan oleh anak asuhnya. Misalnya saat mereka kalah dari Brasil pada final Copa America 1989. Laga itu sempat tercoreng 11 kartu kuning dan perkelahian diantara pemain kedua tim di lorong menuju ruang ganti. Namun Tabarez dengan santai menyatakan bahwa timnya kalah bukan karena bermain kasar. "Tetapi karena Brasil bermain lebih baik dari kami," ujarnya.

Sikap keras itu terasa tak mengejutkan jika melihat kalimat yang terpajang di rumahnya di Montevideo. Oscar Tabarez menganggumi pejuang Kuba Che Guevara sehingga kutipannya terpampang di dinding kediamannya. "Kamu harus tegarkan dirimu tanpa harus kehilangan kelembutan," begitu kutipan Che Guevara yang terpampang di dinding rumah Oscar Tabarez.

Namun, seiring perjalanan waktu, sikap keras Tabarez tampaknya mulai pudar. Buktinya, hingga babak 8 besar Piala Dunia 2018, Uruguay hanya menerima satu kartu kuning dan menjadi tim dengan peringkat fair play terbaik.

Nah, apakah dengan semakin tuanya Tabarez ketajaman strateginya juga memudar? Jawabannya tentu akan tersaji pada laga babak 8 besar Piala Dunia 2018 melawan Prancis malam nanti.

THE GUARDIAN|SPORT ILLUSTRATED| ESPN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

14 jam lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.


Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

1 hari lalu

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi di Prancis terkait referendum Kaledonia Baru pada Minggu, 4 November 2018. Sumber:  LUDOVIC MARIN/AGENCE FRANCE-PRESSE/GETTY IMAGES/wsj.com
Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.


8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

3 hari lalu

Cannes, French Riviera, Prancis (Pixabay)
8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.


Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

8 hari lalu

Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.


Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

10 hari lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.


Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

11 hari lalu

Istana Versailles. Unsplash.com/Tharun Thejus
Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris


Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

11 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron menempuh perjalanan kereta bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Italia menuju Kyiv setelah berangkat dari Polandia, 16 Juni 2022. Pemerintah Kyiv berharap akan diikuti dengan tindakan nyata untuk membantu  itu dalam perang dengan Rusia. Ludovic Marin/Pool via REUTERS
Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.


Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

14 hari lalu

Beyonce. Instagram/@beyonce
Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.


Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

14 hari lalu

Ziad Mansour, duduk di samping puing-puing rumah yang hancur akibat serangan mematikan Israel  di Rafah , Jalur Gaza, 9 Januari 2024. Perang antara Israel dan Kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke-100, sejak pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sebanyak 23.843 orang di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.


Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

15 hari lalu

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.