TEMPO.CO, Jakarta - Delapan tim akan menunggu hasil undian pertandingan 8 besar Piala Presiden di Jakarta hari ini, Selasa 18 Maret 2019. Inilah beberapa pemain yang menjadi penentu timnya masing-masing untuk melangkah ke babak selanjutnya.
Bruno Matos: Top Scorer Bukan Prioritas
Pemain Persija Jakarta, Bruno Matos. (persija.id)
Gelandang serang Persija dari Brasil, Bruno Matos, tak mengincar gelar top scorer pada lanjutan Piala Presiden, meski sudah mencetak empat gol.
Terkait soal ini, ia tidak terlalu memikirkannya. Yang jadi fokusnya saat ini terus membawa Persija sejauh mungkin di turnamen ini.
“Sekali lagi yang jadi fokus saya adalah bagaimana bisa memberikan kemenangan bagi tim bukan top skor,”ujarnya.
I Gede Sukadana: Siapkan Aksi Puputan
I Gede Sukadana, kapten Kalteng Putra (pssi.org)
Kapten Kalteng Putra, I Gede Sukadana, diperkirakan akan kembali menyerukan rekan-rekannya untuk bermain habis-habisan melawan tim manapun pada delapan besar Piala Presiden 2019. “Kami siap bermain habis-habisan. Puputan!" kata pemain asal Bali tersebut menjelang laga melawan Persipura, Sabtu lalu.
Puputan dalam bahasa Bali mengacu pada ritual bunuh diri massal yang dilakukan saat perang daripada harus menyerah kepada musuh.
Pemain sayap Madura United asal Wamena, David Laly membawa timnya lolos ke 8 besar Piala Presiden 2019 dengan tendangannya yang membobol gawang Borneo FC.
David Laly: Tendangan Maut Anak Wamena
David Laly, pemain Madura United (pssi.org)
David Laly, 26, tak bisa menutupi rasa gembiranya setelah menyumbang gol untuk Madura United, dalam kemenangan 1-0 melawan Borneo FC pada partai pamungkas Grup D Piala Presiden 2019, Jumat, 15 Maret.
Gol itu mengantarkan Laskar Sape Kerap lolos ke babak 8 besar. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, David kembali masuk sebagai pemain pengganti.
Ia tampil menggantikan Marckho Merauje yang cedera pada tengah babak pertama. David berperan sebagai pemain sayap kiri dan pos bek kanan diisi Alfath Fathier.
David mencetak gol melalui sepakan indah dari sektor kiri pertahanan Borneo FC. Sepakan melengkungnya gagal dihalau kiper Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu. Gol ini menjadi yang pertama semenjak berseragam Madura United.
David mengaku senang bisa berkontribusi positif pada Madura United. Dia bisa membayar kepercayaan yang diberikan tim pelatih kepadanya. "Semoga saat 8 besar nanti semakin baik," pemain baru Madura United asal Wamena, Papua, ini.
Ilham Udin Armaiyn: Obsesi Sayap Bhayangkara FC
Pesepak bola Timnas Indonesia U19 Ilham Udin Armaiyn. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ilham Udin Armaiyn bertekad tampil apik membela Bhayangkara FC di 8 besar Piala Presiden 2019 agar bisa kembali masuk timnas.
Pemain sayap asal Ternate, Ilham Udin Armaiyn, berhasil membawa timnya Bhayangkara FC lolos ke babak delapan besar sebagai juara grup.
"Ini merupakan hasil kerja keras dari tim di lapangan, mudah-mudahan ke depan lebih bagus lagi," kata Ilham. "Tentunya saya sebagai pemain, karier tertinggi adalah menjadi pemain timnas, saya akan kerja keras lagi, mudah-mudahan saya bisa kembali lagi ke timnas," kata pemain berusia 22 tahun ini.
Hamka Hamzah: Liberonya Arema FC
Pemain Sriwijaya FC Hamka Hamzah (ketiga kiri) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang PSMS Medan dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 17 Februari 2018. Sriwijaya FC berhasil menang dengan skor 4-0. ANTARA
Sebagai pemain paling senior, Hamka Hamzah memotivasi rekan-rekannya di Arema FC untuk bisa lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2019.
Keberadaan bek tengah ini memberikan pengaruh besar bagi Arema FC. Kala tim Singo Edan bermain tanpa Hamka, tim tersebut kalah dari Persela Lamongan.
Begitu sang kapten kembali, pesta gol terjadi. Sekalipun, pemain asal Makassar itu harus tampil dengan perban di bibir dan rasa nyeri yang terkadang masih terasa. Hamka tampil selama 81 menit saat Arema mencukur Persita Tangerang 6-1, Rabu 13 Maret 2019.
"Main bola itu yang terpenting niatnya. Kalau sudah niat, rasa sakit kecil seperti ini biasa," ujar Hamka.
Shahar Ginanjar: Dedikasi di Bawah Mistar
Pesepak bola Pusamania Borneo Yamashita Kunihiro (depan) berebut bola dengan penjaga gawang Barito Putera Shahar Ginanjar (kanan) dalam pertandingan Grup IV Piala Presiden 2017 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, 7 Februari 2017.ANTARA/Nyoman Budhiana
Kiper kedua Persija, Shahar Ginanjar, tampil apik pada Piala Presiden 2019 dan membawa sang juara bertahan ini lolos ke delapan besar.
Shahar Ginanjar menjawab kepercayaan yang diberikan tim pelatih Persija Jakarta. Kiper berusia 28 tahun itu melakukan banyak penyelamatan saat Macan Kemayoran mengalahkan PSS Sleman 2-0 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat, 15 Maret 2019.
Shahar dipercaya menjaga gawang Persija lantaran Andritany Ardhiyasa sedang mengikuti pemusatan latihan tim nasional Indonesia.
Sejumlah peluang tuan rumah berhasil dimentahkan kiper bertinggi 186 sentimeter ini.
"Saya hanya membayar kepercayaan yang diberikan pelatih. Saya tidak pernah berpikir berapa banyak penyelamatan, tapi bagaimana dalam satu pertandingan bisa bermain baik dan memberi kontribusi untuk tim," ujar Shahar.
Patrich Wanggai: Asa dari Tanah Papua
Patrich Wanggai. TEMPO/Subekti
Patrich Wanggai membawa Kalteng Putra ke 8 besar Piala Presiden dengan mengalahkan tim asalnya, Persipura. Ia menghormati seniornya, Boaz Solossa.
"Selamat ulang tahun kakak Boci, semoga panjang umur dan sukses selalu. Kita tetap saudara meski berbeda klub," ujar penyerang Kalteng Putra, Patrich Wanggai, Sabtu lalu.
Boci yang dimaksud Wanggai adalah Boaz Solossa, kapten Persipura. Wanggai sangat menghormati sosok Boaz.
Wanggai, 30, tetap memuji Boaz selangit, meskipun ia sukses mencetak dua gol untuk membawa Kalteng Putra menang dengan skor 3-1 atas Persipura di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Wanggai, mantan pemain Persipura di Indonesia Super League musim 2012-2014, juga bersyukur bisa mencetak gol bagi Kalteng Putra dan membawa timnya meraih tiga poin.
"Sebagai pemain asal Papua, main di mana saja tidak masalah. Saat ini fokus saya di Kalteng dan berharap ke depan bisa tampil lebih konsisten lagi," tegas Patrich Wanggai.
PSSI.ORG | LIGA INDONESIA | PERSIJA.ID
----
