TEMPO.CO, Jakarta - Donny van de Beek menjadi pahlawan Ajax Amsterdam pada laga pertama semifinal Liga Champions kontra Tottenham Hotspur Rabu dini hari tadi. Kemenangan 1-0 membuat Ajax telah menapakkan satu kaki di babak final.
Van de Beek mungkin kalah pamor ketimbang rekan-rekannya seperti Frenkie De Jong dan Matthjis de Ligt yang sudah lebih dulu mencuri perhatian media-media Eropa. Namun, dengan torehan dua gol penting dalam dua laga terakhir Ajax di Liga Champions dia kini menjadi perhatian dari tim-tim besar Eropa.
Lahir di kota kecil Nijkerkeerveen 22 tahun lalu, van de Beek baru bergabung bersama Ajax Amsterdam pada usia 11 tahun atau tahun 2008 lalu. Gaya permainanya di level junior membuat dia mendapatkan julukan Maradonny, pelesetan untuk menyamakan dia dengan legenda sepak bola asal Argentina, Maradona.
Di usianya yang ke-17 tahun Van De Beek mendapatkan kepercayaan untuk bermain di atas levelnya. Dia bergabung bersama tim Ajax U-19 bahkan U-21. Dia juga membawa Timnas Belanda U-17 merebut posisi runner up Piala Eropa U-17 pada 2014.
Setahun setelah sukses bersama Timnas Belanda U-17, dia mendapatkan kesempatan bermain untuk tim senior Ajax pada laga Liga Eropa kontra Glasgow Celtic. Semusim berselang dia bermain dalam seluruh 10 laga Ajax Amsterdam di Liga Eropa dan berhasil membawa timnya menuju final. Media Belanda, Football-Oranje memasukan nama dia sebagai salah satu pemain U-21 paling bersinar di Belanda dua musim lalu.
Kesempatan menembus tim inti Ajax datang pada musim 2016-2017. Kepergian Davy Klaassen membuat pelatih Erik Ten Haag mempermanenkan statusnya dari tim Jong Ajax yang bermain di divisi kedua liga Belanda. Mereka memang gagal meraih gelar juara Liga Belanda saat itu dengan hanya duduk di posisi kedua di belakang PSV Eindhoven, namun performa Van de Beek dianggap luar biasa.
Pada musim pertamanya bersama tim senior Ajax Amsterdam, dia langsung mencetak 11 gol dan menyumbang enam assist di Liga Belanda. Tawaran dari tim besar Italia, AS Roma pun mulai datang kepadanya, namun dia memilih tetap bertahan di Belanda karena masih memiliki cita-cita yang belum terwujudkan bersama Ajax Amsterdam.
Perannya di lini tengah Ajax Amsterdam semakin vital musim ini. Dia nyaris tak tergantikan di semua laga Ajax di berbagai kompetisi. Total hingga saat ini dia telah menyumbangkan 16 gol dan 11 assist dalam 53 laga, lebih baik ketimbang rekannya Frenkie de Jong yang baru mencetak empat gol dan tiga assist sejauh ini.
Van de Beek dan Frenkie De Jong dianggap sebagai dua kunci kekuatan lini tengah Ajax Amsterdam saat ini. Keduanya dinilai saling melengkapi. Jika De Jong dianggap sebagai gelandang bertahan yang memiliki kelebihan dalam mempertahankan bola dan mengalirkan bola ke depan, Van de Beek adalah tipikal gelandang box-to-box yang kuat dalam membantu pertahanan maupun saat membantu serangan.
Dia juga disebut memiliki kemampuan bermain sebagai penyerang tengah atau pun sebagai gelandang serang dengan sama baiknya.
Sebagai gelandang box-to-box, dia memiliki kemampuan melakukan jegalan dengan rapi dan bersih. Tak heran jika kemudian dia hanya menerima empat kartu kuning musim ini. Dia juga cukup kuat dalam duel di udara dengan postur tubuh mencapai 184 cm.
Untuk membantu serangan, Van de Beek memiliki kemampuan menggiring bola yang juga mumpuni. Kemampuannya itu membuat dia kerap menusuk hingga masuk ke kotak penalti lawan. Dia juga dikenal senang bermain umpan-umpan pendek satu dua yang bisa membingungkan lini pertahanan lawan.
Visi bermain yang tinggi juga membuat dia kerap melepaskan umpan-umpan yang memanjakan rekan-rekannya. Satu kelebihan lainnya adalah tembakan jarak jauh yang mematikan.
Musim ini, Ten Haag memang lebih memberikan van de Beek kesempatan untuk bermain lebih ke depan. Untuk melapis lini belakang, dia lebih mempercayakannya kepada Frenkie de Jong dan pemain kawakan Lasse Schone.
Trio gelandang tersebutlah yang menjadi kunci permainan cepat dan agresif yang diperagakan Ajax Amsterdam. Tottenham Hotspur yang mampu menumbangkan Manchester City di kandang sendiri saja akhirnya harus tunduk 0-1 atas van de Beek cs.
Kini Donny van De Beek disebut mulai menjadi incaran tim-tim besar Eropa. Inter Milan, Liverpool hingga Everton kabarnya tertarik menggunakan jasa pemain muda negeri kincir angin tersebut. Namun untuk mendapatkannya tak akan mudah.
Saat ini saja, laman transfermarkt menaksir nilai Donny van de Beek mencapai 22,5 juta pound sterling. Nilai itu sangat mungkin meroket jika dia berhasil membawa Ajax Amsterdam mencapai final apalagi menjuarai Liga Champions.
FOOTBALL-ORANJE| ESPN| TRANSFERMARKT