TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Neymar yang hendak meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) membuatnya menjadi incaran klub-klub top Eropa. Namun harga transfernya yang menyentuh Rp 4 Triliun, membuat banyak peminatnya memilih mundur.
Jika ditilik dari performanya dan kondisinya saat ini, banyak yang memandang harga tersebut terlalu tinggi. Musim lalu, ia tampil tak maksimal karena kerap diganggu cedera.
Lalu, mengapa harganya dapat tetap tinggi? Menurut laporan The Sun, sebuah lembaga analisis khusus sepak bola, Remiqz, mengungkapkan bahwa harga tersebut dinilai dari dampak yang diberikan Neymar baik di dalam maupun di luar lapangan.
Remiqz menilai performa Neymar di lapangan hanya memiliki harga sekitar 73 Juta Poundsterling (sekitar Rp 1,3 Triliun) saja. Namun secara marketing, mantan pemain Barcelona tersebut memiliki harga fantastis yakni 163 Juta Poundsterling (sekitar Rp 3,2 Triliun).
Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah pengikutnya di sosial media antara lain 121 juta pengikut di Instagram, 43,6 juta di Twitter, dan 60 juta di Facebook. Dalam dunia periklanan, banyaknya pengikut menandai tingginya nilai yang melekat padanya.
Faktor tersebutlah yang disebutkan membuat Neymar memiliki harga fantastis. Tak ayal, transfernya urung terjadi meski tim-tim sekelas Real Madrid, Barcelona, Manchester United, berniat mendatangkan pemain berusia 27 tahun. Meski tengah dilanda cedera dan kontroversi, namanya tetap mampu menjadi daya tarik bagi tim besar lainnya.
Belum lama ini Neymar mengaku sudah tidak ingin membela panji PSG setelah petinggi klub, Nasser Al-Khelaifi, dikabarkan bakal membuang pemain-pemainnya yang bermasalah. Sejauh ini, hanya Barcelona yang dilaporkan berada di garda terdepan untuk memulangkan mantan pemainnya tersebut.
INDOSPORT